Kamu Perlu Tau! Ini 2 Cara Penetapan Bulan Ramadhan Agar Sempurna Meraih Keberkahannya

photo author
- Selasa, 7 Februari 2023 | 18:42 WIB
Kamu Perlu Tau! Ini 2 Cara Penetapan Bulan Ramadhan Agar Sempurna Meraih Keberkahannya (Foto ilustrasi hilal)
Kamu Perlu Tau! Ini 2 Cara Penetapan Bulan Ramadhan Agar Sempurna Meraih Keberkahannya (Foto ilustrasi hilal)

MANADONESIA.COM - Di Indonesia sering terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan bulan Ramadhan.

Sebentar lagi Ramadhan 2023 menjelang, tentunya perbedaan pendapat tersebut mungkin akan terjadi kembali.

Sebagai umat Islam yang ingin menjalankan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya, tentu penetapan tanggal 1 Ramadhan adalah sesuatu yang sangat penting untuk diketahui.

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 1444 H: Kekuatan Surat Al-Falaq, Bisa Menangkal Sihir tingkat Dewa, Kok Bisa?

Walaupun ada beberapa perbedaan terlihatnya hilal atau mazhab yang digunakan, sebaiknya sebagai muslim yang baik perlu tahu cara penetapan bulan Ramadhan.

Agar ke depannya tidak saling menyalahkan dan menyudutkan umat muslim lain karena perbedaan pendapat.

Berikut ini 2 cara penetapan bulan Ramadhan agar bisa sempurna meraih keberkahannya.

Baca Juga: Ramadhan 2023 Sebentar Lagi, Berdoa di 3 Waktu Ini di Bulan Puasa, Tidak Akan Tertolak alias Dikabulkan

Pertama, melihat hilal Ramadhan ketika langit tidak ada sesuatu pun yang menghalangi ru’yah (pengamatan), seperti: mendung, kabut, debu, dan semacamnya.

Yang kedua, menyempurnakan Sya’ban sebanyak tiga puluh hari, jika langit ada sesuatu di antara hal-hal tersebut di atas yang menghalangi ru’yah (pengamatan).

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Berpuasalah karena melihat (hilal Ramadhan) dan berbukalah karena melihatnya (hilal Syawal). Apabila kalian tertutup awan, maka sempurna bilangan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.” (HR. Bukhari & Muslim).

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 1444 H: Kalimat Penumbuh Rezeki 7 Turunan, Gus Baha Beri Bocorannya

Berdasarkan Mazhab Syafi’i yang lazim digunakan umat Islam Indonesia, Ramadhan berlaku dengan ru’yah orang adil, meski kondisinya tidak diketahui, baik kondisi langit cerah ataupun ada penghalang yang mempersulit ru’yah.

Saksi disyaratkan harus muslim, berakal, balig, merdeka, lelaki, adil, dan menyebut lafal, ‘Aku bersaksi,’ dalam kesaksian yang ia sampaikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ady Imban

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X