Gus Baha kemudian menceritakan sebuah peristiwa ketika Allah memberikan peringatan kepada Rasulullah yang terlalu bersemangat dalam berdakwah. (QS. Al-Kahfi: 6).
Baca Juga: Orang Yang Terkena HIV-AIDS Pada Bulan Ramadhan Wajib Puasa? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Jadi, akhirnya Allah itu kasihan dengan Rasulullah karena terlalu (menggebu-gebu).
Tapi, itu justru menunjukkan bahwa Rasulullah betapa sangat mencintai umatnya. Beliau tersiksa kalau orang nggak dapat hidayah, jelas Gus Baha
Begitu pula saat mengajar ngaji. Gus Baha mengakui jika ia niatkan hanya untuk mengaji saja, bukan untuk memahamkan jamaahnya.
Apalagi jika yang diajari ngaji orang-orang pintar, orang yang mengajari pasti kecewa.
“Oh pasti kecewa. Tapi kalau targetnya nggak memahamkan, sudah pokoknya ngaji, silaturrahim, guyon bareng. Kalau sudah selesai, pulang. Sudah, pasti nggak sampai kecewa itu,” tandasnya.
Jadi dalam memaknai kehidupan belajar untuk bersabar dan ikhlas, tanpa terburu-buru bisa membuat kita terhindar dari rasa kecewa itu.***