MANADONESIA.COM - Penentuan awal Ramadhan sangatlah penting bagi umat muslim di seluruh dunia.
Umat muslim dunia sangat bergembira menyambut bulan suci Ramadhan, yaitu bulan di mana pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.
Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini, sangatlah ditunggu dan dinantikan setiap muslim di manapun dia berada, terkhusus di Indonesia.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Jangan Salah! Sekecil Apapun Ciptaan Allah Pasti ada Hikmahnya
Kemudian, bagaimana seorang muslim bersikap untuk menentukan awal bulan Ramadhan agar tidak salah?
Dalam sebuah Kajian yang dilansir dari laman YouTube SAP Channel, Ustadz Khalid Basalamah menukil sebuah hadist Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam berikut;
"Berpuasalah engkau karena melihat hilal dan berlebaranlah engkau karena melihat hilal, dan jika pandanganmu terhalang, maka sempurnakanlah hitungan Syaban menjadi 30 hari," (HR. Bukhari Muslim No. 33/670).
Baca Juga: Raih Keberkahan dalam Hidup: Membangun Motivasi Anak agar Taat Beribadah
Pasalnya metode penetapan awal bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah terdapat metode hisab (perkiraan hitungan) dan Ru'yatul Hilal (melihat bulan).
Hal tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa salam tentang keutamaan Ru'yatul Hilal dalam penentuan Ramadhan.
Tapi penentuan awal Ramadhan tentu saja mengikuti ketetapan Pemerintah sebagai Ulil Amri kata Ustadz Khalid Basalamah.
“Kita harus bersyukur karena Indonesia memiliki Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperhatikan masalah Hilal Ramadhan di 27 titik yang tersebar di Indonesia," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Setidaknya, ada dua alasan yang dikemukakan Ustadz Khalid Basalamah tentang penentuan awal Ramadhan ini di Indonesia.