Panjatkan Doa di Waktu Singkat Ini pada Hari Jumat, Kata Ustadz Adi Hidayat Berpeluang Besar Terkabul

MANADONESIA.COM – Panjatkan doa di waktu singkat ini pada hari Jumat, kata Ustadz Adi Hidayat berpotensi besar terkabul.

Terdapat waktu singkat di hari Jumat yang baik untuk memanjatkan doa kepada Allah.

Dengan berdoa kepada Allah di waktu singkat ini di hari Jumat, berpotensi besar terkabul atau dikabulkan.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Isi Doa Malaikat Bagi Orang yang Menahan Hartanya, Ngeri

Terkait hal itu, Ustadz Adi Hidayat kemudian mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Muslim:

“Bahwa di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang singkat, tidaklah seorang hamba muslim yang mendapati waktu singkat itu kemudian ia manfaatkannya dengan berdoa (bermohon kepada Allah SWT) kecuali apa yang ia mohonkan keapada Allah berpeluang besar akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT.”

Terkait tata cara berdoa di hari Jumat ini, kata Ustadz Adi Hidayat, para ulama mengatakan bahwa berdoa setelah melaksanakan ibadah tertentu, seperti sholat, dan ada pula yang mengatakan bahwa hanya berdoa saja.

“Namun cukup kita alangkah baiknya cukup berwudhu, menghadap ke arah kiblat lalu memohon kepada Allah SWT kebaikan-kebaikan yang kiranya dengan itu Allah memberikan kemaslahatan dunia dan akhirat,” kata Ustadz Adi Hidayat dikutip Manadonesi.com dari video di kanal YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah pada 13 Agustus 2021.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa terkait waktu singkat di hari Jumat untuk memanjatkan doa, para ulama telah memberi isyarat.

“Yaitu waktu singkat ba’da Asar menjelang Magrib,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: UAS Ungkap Doa agar Dimudahkan dalam Melunasi Hutang, Simak

“Kalau kita ambil wilayah Indonesia, bagian Barat pada umumnya, bila Magribnya pukul 6 (18:00 WIB), setidaknya antara pukul 5 (17:00 WIB) sampai dengan pukul 6 (18:00 WIB),” jelas UAH.

Ada pun doa yang dianjurkan oleh para ulama untuk dipanjatkan di hari Jumat adalah sebagai berikut:

“Allahumakfina bi halaalika ‘an haroomik, wa aghnina bi tha'atika 'an maksiatik wa bifadhlika ‘amman siwaak”