Udah Mau Ramadhan 2023 Jangan Salah Kaprah, Ini Makna Sebenarnya dari Cahaya Air Wudhu Kata Ustadz Adi Hidayat

photo author
- Selasa, 17 Januari 2023 | 07:30 WIB
Udah Mau Ramadhan 2023 Jangan Salah Kaprah, Ini Makna Sebenarnya dari Cahaya Air Wudhu Kata Ustadz Adi Hidayat (YouTube Adi Hidayat Official)
Udah Mau Ramadhan 2023 Jangan Salah Kaprah, Ini Makna Sebenarnya dari Cahaya Air Wudhu Kata Ustadz Adi Hidayat (YouTube Adi Hidayat Official)

Menurut Ustadz Adi Hidayat, yang dimaksud dengan memperpanjang cahaya disini, ditanggapi berbeda oleh beberapa ulama.

Ada yang mengartikannya secara kontestual, yakni mengartikan bahwa air wudhu itulah yang akan memperpanjang cahaya, sehingga tidak perlu untuk diusap atau dikeringkan.

Baca Juga: Ingin Pahala 700 Kali Lipat Kali Sepuluh, Amalkan Ini di Bulan Ramadhan 2023, 1444 H, Kata Ustadz Adi Hidayat

Kemudian ada lagi yang memahaminya dengan cara melebihkan sedikit wudhu, supaya cahayanya memanjang.

Contohnya, kata Ustadz Adi Hidayat, saat membasuh tangan waktu berwudhu, dipanjangkan sedikit arah usaoan air wudhu-nya , agar cahaya pada tubuh juga ikut memanjang.

Pendapat yang ketiga menyebutkan bahwa cahaya dari hasil wudhu itu, justru tidak melekat pada benda perantara, seperti air dan semacamnya.

Namun makna sebenarnya dari kalimat itu adalah dampak atau fungsi dari wudhu itu sendiri.

Sebagaimana yang disampaikan dalam Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 6 berikut :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Dari ayat ini, maka makna sebenarnya dari berwudhu itu adalah untuk thaharah.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada dua jenis cara membersihkan diri, yakni thaharah dan nadhafah.

Di mana thaharah memiliki makna membersihkan luar dan dalam, sedangkan nadhafah sendiri memiliki arti pembersihan di bagian luar atau fisik saja.

Rumusnya di hadits riwayat Muslim, kata Ustadz Adi Hidayat, ketika seseorang berwudhu, bersamaan dengan jatuhnya air wudhu, maka jatuh juga kotoran-kotoran dosanya.

Kotoran fisik jatuh, dosanya pun akan ikut hilang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X