Udah Mau Ramadhan 2023 Jangan Salah Kaprah, Ini Makna Sebenarnya dari Cahaya Air Wudhu Kata Ustadz Adi Hidayat

Sebagai contoh ketika orang itu membasuh tangannya, dan dia memohon ampun pada Allah atas dosa yang dilakukan anggota tubuh itu.

Ketika orang berwudhu dan dalam setiap basuhan air wudhu itu dia meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan, maka disitulah dosa-dosanya pun ikut berguguran.

Lebih lanjut lagi, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, wudhu yang seperti ini, bersih luarnya, jatuh airnya, dan jatuh pula kotoran atau dosanya.

Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan dilap atau dikeringkan.

Terus bagaimana memanjangkannya?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, makna memanjangkan di sini adalah dampak yang muncul selesai wudhu, di mana sifat orang itu yang berubah menjadi baik.

Ketika kebaikannya itu memanjang, mulai dari lisannya yang menjadi baik, kemudian pandangan juga lebih baik, itu nanti harusnya dipertahankan.

Ada juga yang menyebutkan, ketika itu batal, maka berwudhu-lah lagi, demikian seterusnya, dan inilah makna sebenarnya dari kata “dipanjangkan”.

Dengan demikian, kebaikan orang itu akan senantiasa terjaga, lewat wudhu yang dia lakukan.

Sehingga sekali lagi, semua itu tidak ada kaitannya dengan dikeringkan atau dilap.

“Jadi yang saya maksudkan di sini jangan sampai memaksakan sesuatu yang menjadikan mudharat, dengan pemahaman yang mungkin baru sebagian didapatkan. Jadi kalau berwudhu di musim dingin dan kedinginan, dilap aja sampai kering,” pungkas Ustadz Adi Hidayat.***