Asal Mula Anjing Dianggap Haram dalam Islam, ini Kata Gus Baha

photo author
- Selasa, 31 Januari 2023 | 17:59 WIB
Ilustrasi Anjing (Foto : Pexels)
Ilustrasi Anjing (Foto : Pexels)

Kemudian iblis mengetahui rencana tersebut, tak terima lalu meludahi Nabi Adam di bagian pusarnya.

Lalu Allah SWT membuang bekas ludah Iblis tersebut dan alhasil terciptalah anjing.

Anjing itupun diperintahkan oleh Allah untuk menjaga Nabi Adam sehingga meski dari ludah iblis, ia menjadi hewan yang setia.

Menurut Gus Baha, anjing tidak pernah najis dalam semua periode Islam, bahkan hewan ini mendapat pujian dari Ashabul Kahfi karena menemani tujuh pemuda taat dalam sebuah goa.

Asal mula Anjing dianggap haram, terdapat dalam Surah Al Araf ayat 176 "Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing,".

Jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir,"

Dalam kitab Majmu Albayan karya Al Quraibi, "segala sesuatu yang menjuturkan lidahnya. dengan segala kondisi, baik itu kondisi sekarat, bahagia. haus, lapar, sakit, tenang dan sebagainya. dianggap telah mendustai ayat-ayatNya,".

Begitulah anjing diumpamakan dengan myang memiliki reaksi yang sama, menjulurkan lidah dalam kondisi apapun.

Hasan Mustafawi juga menilai anjing memiliki sifat ketergantungan kepada dunia dan hanya mencari kesenangan saja.

Anjing tak pernah lelah mencari dunia bahkan selalu menjulurkan lidahnya.

Dan karena itu pula, juluran lidah tersebut dianggap bisa menjadi sumber bakteri patogen serta sebagai sumber penyakit.

Tak heran jika muslim harus membilasnya sebanyak tujuh kali dengan tanah serta air.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X