Seorang muslim yang berdosa di dunia lalu mendapat hukuman, maka Allah pantang menghukumnya dua kali.
Justru hukuman yang diterimanya di dunia bisa menjadi pelebur dosa dan di akhirat kelak tidak akan lagi mendapat siksaan.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam bahkan melarang menghinakan seseorang yang meninggal karena mendapat hukuman mati.
Buya Yahya memberikan contoh kasus pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, dahulu ada seorang wanita di hukum mati.
Karena telah mengaku berbuat zina, wanita tersebut dirajam hingga meninggal dunia.
Saat wanita tersebut meninggal, ada orang yang menghinanya karena mati akibat berzina.
Melihat hal tersebut membuat Nabi marah dan berucap "Kalau ditimbang taubatnya perempuan ini dengan amalnya ahli Madinah, niscaya lebih berat taubat perempuan ini," dari Abu Nujaid Imran Ibnu Husain Al-Khuza'i-radiyallahu 'anhu.
Karena jika seseorang sudah bertaubat lalu mendapat hukuman di dunia, Allah tidak akan menghukumnya dua kali.
Karena hal tersebut para sahabat Nabi banyak yang meminta hukuman di dunia, karena di akhirat kelak jauh lebih berat.
Namun Buya Yahya berpesan jika dosa besar itu berupa aib, dilarang untuk mengumumkannya di depan umum.
Jika Allah tidak buka aibmu, maka simpanlah lalu bertaubat dan meminta ampunan hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.***
Artikel Terkait
Valentine Day Haram bagi Umat Islam, Berikut Nasihat dan Penjelasan Buya Yahya
Istri Atau Saudara, Mana Yang Didahulukan? Simak Penjelasan Buya Yahya
Naudzubillah! Buya Yahya: Perilaku ini Sebab Allah Merendahkan Hamba-Nya.
Ingat! Valentine Day Bukan Budaya Islam kata Buya Yahya
Bagaimana Pandangan Islam Mengenai Hari Valentine, Halal Atau Haram Hukumnya? Simak penjelasan Buya Yahya