Ini Jenis Dosa Syirik Menurut Para Ulama, Yang Kedua Bisa Dihapus Dengan Bulan Ramadhan Kata Ustadz Adi Hidaya

Atau percaya kepada benda-benda, misalnya koleksi keris, seruling, dengan punya kedua barang ini maka saya akan punya kekuatan bisa kebal dan jalan diatas air kata Ustadz Adi Hidayat.

Yang kedua adalah Syirik qul Asghar atau Syirik yang paling ringan, namanya riya atau pamer atas amalan-amalan atau perbuat baik yang sedang atau akan dilakukan.

Baca Juga: Kok Puasa Ramadhan Setan Berkeliaran Sedangkan di Bulan Itu Setan Dibelenggu? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Maka konsekuensi yang kedua ini bisa menggugurkan semua amal, misalnya anda mau berinfaq di bulan Ramadhan sudah disiapkan 100 ribu.

Tapi pada saat mau dimasukin kecelengan anda buat pengumuman dulu atau perlihatkan dulu baru dimasukkan nah itu yang namanya riya.

Sifat riya itu tercantum dalam Al-Quran surah ke 2 ayat 264, yakni

"Hai orang-orang beriman jangan engkau gugurkan semua amalan yang pernah engkau kerjakan dengan perbuatan yang merusak," (Al-Baqarah ayat 264).

Baca Juga: Penyakit Apapun Sembuh Dengan Dzikir Ini, Ustadz Adi Hidayat: Amalkan Allah Sudah Berjanji

Perbuatan yang dimaksud merusak itu contohnya riya, infaq riya, sholat riya, atau anda taraweh pingin dilihat orang lalu bikin status di Medsos agar orang lain lihat saya taraweh.

Dengan begitu anda bikin status maka saat itu juga semua amalan tarawehnya hilang semua kata Ustadz Adi Hidayat.

Maka hati-hati saat ini sedang musim umroh, misalkan ngumpulkan orang, boleh misalnya minta maaf, minta doa bisa saja.

Tapi jangan anda jumpa orang 1 RT kata Ustadz Adi Hidayat, lalu anda katakan ini adalah umroh pertama saya saya mohon maafkan kesalahan saya, kalau ada dosa-dosa yang saya tidak tau mohon maafkan.

"Ini umroh pertama saya, saya ingin sukses barangkali saya orang pertama dikompleks ini yang baru umroh, pak RT belum, Bu RT belum, ya teman-teman saya doakan ya," kata Ustadz Adi Hidayat mencontohkan sifat riya.

"Yang seperti ini sebelum berangkat sudah habis pahalanya," tegas Ustadz Adi Hidayat.

"Kemudian, kadang tidak disadari kalimat-kalimat ya ini dokterku bagus, ini pasti sembuh, seharusnya anda katakan Insya Allah," ujar Ustadz Adi Hidayat.