3 Fakta Kasus Penembakan Oknum Polisi Terhadap Anak Sekolah di Semarang, Terbaru Menteri HAM Ungkap Soal Siswa yang Tewas

photo author
- Selasa, 3 Desember 2024 | 20:25 WIB
Menteri HAM, Natalius Pigai dalam suatu kesempatan. (IG @natalius_pigai)
Menteri HAM, Natalius Pigai dalam suatu kesempatan. (IG @natalius_pigai)

"Berkaitan dengan kasus anggota (Polres Semarang), Polda Jawa Tengah berkomitmen tidak akan menutup-nutupi, dan akan kami proses, dan tentunya pada saat nanti akan kami sampaikan," ujar Agus di Mapolda Jateng, pada Senin, 2 Desember 2024.

Kemudian, Wakapolda Jateng itu menyoroti dugaan adanya intervensi terhadap pihak keluarga korban yang akan diungkap dalam sidang etik tersangka penembakan siswa SMK, Aipda Robig Zaenudin.

"Termasuk intervensi itu nanti akan terbantahkan dengan mungkin bukti-bukti video dengan sebagainya. Kami akan transparan dan kami akan terbuka semuanya," terang Agus.

Keluarga Korban Ungkap Ada Intervensi Polisi

Pihak keluarga korban siswa SMK yang tewas usai ditembak oknum polisi di Semarang, mengaku sempat mendapatkan intervensi dari pihak kepolisian.

Kerabat yang tidak ingin disebutkan namanya menyebut, keluarga korban diminta aparat untuk membuat pernyataan bahwa kasus telah selesai.

"Intinya diminta membuat pernyataan bahwa kasusnya sudah selesai, supaya tidak berkembang ke mana-mana, supaya wartawan tidak sering datang, karena kasusnya akan digelar konferensi pers," ungkap pihak keluarga korban kepada awak media di Kota Semarang, pada Minggu, 1 Desember 2024.

Dia menjelaskan pertemuan keluarga korban dengan pihak kepolisian bermula saat mendatangi sebuah rumah sakit tempat sang korban dirawat, RSUD Kariadi Semarang.

"Saya infokan dari kakaknya, sudah di RS Kariadi di kamar jenazah. Saya belum dapat informasi karena luka tembak," sebut sang kerabat keluarga korban.

Kerabat itu pun menuturkan pernyataan dari pihak kepolisian terkait kronologi penembakan oknum polisi terhadap korban siswa SMK di Semarang.

"Awalnya aparat kepolisian mengatakan ditembak karena melawan petugas, infonya akan ada tawuran, hanya ketika dilerai atau dibubarkan, (korban) menyerang," tandasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X