Manadonesia.com - Sebagian publik di dunia pendidikan Tanah Air kini tengah ramai menyoroti skandal dugaan jual-beli kursi siswa atau titipan anak pejabat dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Sebelumnya, isu kecurangan dalam SPMB disinyalir bukanlah hal yang baru. Setiap tahun, selalu ada cerita soal anak 'titipan', kursi yang 'dibeli', atau nama-nama misterius yang tiba-tiba lolos seleksi.
Perihal itu, pemerintah pusat pun kini mengklaim tak akan diam untuk mengusut kasus jual-beli 'kursi' dalam SPMB yang digelar di Kota Bandung pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq yang menyoroti kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan SPMB 2025 usai bertemu Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Senin, 16 Juni 2025.
Saat meninjau sekolah SMPN 7 Bandung, Fajar menyebut praktik titipan anak pejabat dalam sistem seleksi siswa sekolah di Tanah Air pun harus dihentikan.
"Kami meninjau salah satu sekolah SMPN 7 Bandung, untuk memastikan proses SPMB nanti di Kota Bandung bisa berjalan lancar, tertib, bersih, transparan, dan akuntabel," ujar Fajar kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, dikutip pada Selasa, 17 Juni 2025.
"Dan kami berharap (SPMB) bisa berjalan sesuai peraturan yang berlaku, tidak ada lagi kecurangan, tidak ada lagi istilahnya jual beli bantal atau apapun namanya, jual beli kursi. Kita harapannya berjalan fair," imbuhnya.
Fajar juga membenarkan isu kecurangan dalam sistem penerimaan siswa di sekolah pun berhembus setiap tahun.
"Itu isu tiap tahun juga, sejauh ini kita belum menemukan bukti karena kita berbicara dengan fakta hukum, nggak bisa karena katanya, sejauh ini kita belum menemukan indikasi ke arah itu," terangnya.
Wamendikdasmen RI itu kemudian menyinggung isu dugaan jual beli kursi yang terjadi di empat SMP di Kota Bandung, Jabar.
Fajar mengaku telah menerima laporan tertulis dari Wali Kota Bandung terkait pengusutan kasus dugaan kecurangan tersebut.
"Tadi Pak Wali Kota sudah menyerahkan laporan resmi secara tertulis, kita akan kaji dengan Dirjen. Intinya asas praduga tak bersalah, jangan menyebarkan fitnah, tetapi ini menjadi peringatan bersama agar indikasi semacam itu tidak terjadi," tukasnya.***
Artikel Terkait
Istana Klaim Keputusan Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut di Tangan Pemerintah Pusat, Bukan Daerah
Duduk Perkara Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut usai Kini Keputusannya Diambil Alih Presiden Prabowo
Cemaskan Serangan Balasan Iran, Pakar Keamanan Israel Beberkan Potensi Kota Tel Aviv Hancur Total
Soal Prabowo Diundang Presiden Rusia Vladimir Putin, Maruarar Sirait Ingatkan Prinsip Seribu Teman Itu Sedikit
Seskab Teddy Ungkap Presiden Prabowo Bertolak ke Rusia Penuhi Undangan Langsung Vladimir Putin, Pertemuan untuk Perkuat Kerja Sama dan Kemitraan
Lebih dari 72 Ribu Jemaah Haji Indonesia Alami Masalah Kesehatan di Tanah Suci, PPIH Ungkap Paling Banyak karena ISPA
Suhu di Tanah Suci Tembus 47 Derajat Celcius, Petugas Minta Jemaah Haji yang Tiba di Indonesia Segera Periksa Kesehatan
MUI Kutuk Serangan Israel ke Teheran, Serukan Perlawanan atas Serangan Israel ke Teheran
Menko Pratikno Ungkap Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda, Bisa Picu Kebiasaan Berpikir Pendek
Donald Trump Diberi Kesempatan Tuk Buka Jalan Diplomasi Perang Iran vs Israel, Meski Hanya dengan 1 Panggilan Telepon