“Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, bisa jadi menu di situ,” imbuhnya.
Perlu digarisbawahi jika pernyataan Dadan bukan sebagai acuan untuk menu nasional.
“Tapi itu contoh bahwa badan gizi tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” terang Dadan.
Ia mengembalikan menu pada Makan Gratis Bergizi ini sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah.
“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” ujarnya,” ujarnya.
“Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” imbuhnya.
***