Manadonesia.com - Sosok Purbaya Yudhi Sadewa belakang menjadi perbincangan publik setelah resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin 8 September 2025 lalu.
Pelantikannya tersebut menggantikan Sri Mulyani yang sebelumnya telah mengisi posisi bendahara negara selama kurang lebih sembilan tahun terakhir.
Adapun pelantikan yang menjadi salah satu perombakan susunan kabinet itu tertuang dalam Keputusan Presiden RI No 86B/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029.
"Saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Purbaya di Istana, Senin 8 September 2025 silam.
Singkatnya, Purbaya disebut-sebut sebagai sosok yang memiliki segudang pengalaman di bidang ekonomi. Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Selain itu, ia juga pernah menjadi seorang Direktur Utama di PT Danareksa Securities pada tahun 2006-2008.
Lantas, bagaimana rekam jejak seorang Purbaya Yudhi Sadewa? Berikut ini adalah beberapa fakta tentang rekam jejak Menteri Keuangan RI yang baru:
Jejak Pendidikan: dari Teknik Elektro Terjun ke Ilmu Ekonomi
Pria yang lahir di Bogor pada 7 Juli 1964 ini menempuh pendidikan sarjana di bidang Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun, perjalanannya membawa arah berbeda. Ia kemudian banting setir ilmu ekonomi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, hingga meraih gelar Master of Science (M.Sc.) dan Doktor (Ph.D.).
Perpindahan jalur akademik ini menjadi cerminan fleksibilitas Purbaya dalam menjawab tantangan zaman. Ia bukan hanya seorang insinyur, melainkan juga ekonom dengan fondasi keilmuan yang kokoh.
Karier Awal: Memulai dari Dunia Teknologi hingga ke Riset Ekonomi
Menteri yang baru saja dilantik itu juga memulai kariernya sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA pada 1989-1994. Namun, tak lama kemudian, ia berpaling ke dunia ekonomi dan riset.
Pada tahun 2000 hingga 2005, ia bekerja sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute, sebelum kemudian menduduki kursi Direktur Utama PT Danareksa Securities pada 2006-2008.