nasional

Puncak Arus Mudik Nataru Diprediksi 24 Desember, Arus Balik 2 Januari 2026

Sabtu, 6 Desember 2025 | 13:34 WIB
Foto Ilustrasi - Kementerian Perhubungan memprediksi 119,5 juta jiwa warga akan melakukan mudik saat libur Nataru. (freepik.com)

Manadonesia.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Antoni Arif Priadi, memaparkan hasil survei terbaru terkait potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Data tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta pada Senin, 1 Desember 2025.

Antoni menjelaskan, Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub telah melakukan survei potensi pergerakan masyarakat yang kemudian menunjukkan adanya kenaikan dibanding masa Nataru tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sosok Penting di Jaringan Golden Triangle, Dewi Astutik Ditangkap BNN dalam Operasi Internasional

"Dari 283,5 juta penduduk Indonesia, sesuai dengan data BPS 2025, diperkirakan masyarakat akan melakukan pergerakan adalah 42,01 persen atau kurang lebih 119,5 juta jiwa. Ini meningkat sebesar 2,71 persen dari hasil survey pergerakan Nataru 2024-2025," kata Antoni.

Puncak Arus Mudik Diprediksi 24 Desember

Hasil survei menunjukkan pola yang mirip dengan tahun sebelumnya, yakni kecenderungan masyarakat melakukan perjalanan di pagi hari. Antoni mengatakan puncak arus mudik diperkirakan terjadi dua hari sebelum Natal.

"Dari prediksi survey yang dilakukan, akan terjadi lonjakan puncak arus mudik di 24 Desember 2025 dan hasil survei juga mengatakan masyarakat cenderung berpergian di pagi hari," jelasnya.

Untuk arus balik, puncaknya diprediksi terjadi pada awal tahun.

"Kemudian untuk puncak arus balik akan terjadi di hari Jumat 2 Januari 2026, juga dari hasil survei, perjalanan mayoritas terjadi di pagi hari," ujar Antoni.

Kemenhub Mulai Ramp Check dan Siapkan Diskon Tiket Udara

Antoni menegaskan bahwa Kemenhub telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat.

Salah satunya adalah pelaksanaan ramp check terhadap berbagai moda transportasi.

"Termasuk juga alat angkutnya, untuk dilakukan ramp check dan ramp check telah dimulai sejak beberapa minggu yang lalu atas perintah dari Pak Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi)," terang Antoni.

Ia juga menjelaskan adanya kebijakan diskon tiket pesawat. Meski bukan diskon langsung pada tarif dasar, potongan diberikan pada komponen-komponen pembentuk harga tiket.

Halaman:

Tags

Terkini