Indonesia merupakan negara penghasil tembakau terbesar ke-6 setelah China, Brazil, India, Usa dan Malawi, dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton atau sekitar 1,9 puluh satu persen dari total produksi tembakau dunia.
Ketujuh Indonesia penghasil kopi terbesar keempat di dunia Belanda membawa kopi masuk ke Indonesia pada tahun 1669 Pada abad ke-17.
Indonesia menjadi penghasil kopi terbanyak pertama di dunia pasca-kemerdekaan.
Produksi kopi di Indonesia sempat menurun dan kopi Indonesia kembali menjerit di tahun 2000-an, namun Indonesia masuk dalam urutan ke-4 negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Adapun total produksi kopi di Indonesia diperkirakan sebesar 660 ribu ton per tahun 2016.
Selain itu, keanekaragaman cita rasa kopi yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia diakui oleh masyarakat internasional.
Kedelapan Indonesia penghasil beras terbanyak ketiga di dunia.
Sejak tiga tahun terakhir produksi padi Indonesia berdasarkan data FAO terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni sebesar 54,61119 di tahun 2020.
Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara ke-3 penghasil beras terbanyak didunia namun disisi lain Indonesia juga merupakan negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia setidaknya ada
270 juta penduduk yang selama ini bergantung pada makanan pokok jenis beras.
Inilah yang menjadikan Indonesia masih perlu melakukan impor beras dari negara lain.
Kesembilan Indonesia penghasil Kakao terbanyak ketiga di dunia.
Menurut data, Indonesia sempat menjadi negara ketiga terbesar produsen biji kokoa di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana dengan produksi mencapai 800 ribu ton lebih di tahun 2009.
Menurut data kementerian perindustrian saat ini posisi Indonesia sebagai produsen Kakao telah bergeser dari peringkat tiga di dunia menjadi peringkat 6 sejak tahun 2018 sampai sekarang.
Kesepuluh Indonesia penghasil rempah-rempah terbesar pertama di dunia.
Indonesia adalah produsen terbesar rempah-rempah dunia sehingga para penjajah khususnya dari Negara Belanda, Portugis dan Inggris datang berbondong-bondong ke Indonesia.