Zaman VOC Terulang Kembali! Kerja Paksa Dan Tanam Paksa, Kini Jokowi Merasa Indonesia Harus Ekspor Paksa Nikel

photo author
- Selasa, 13 Desember 2022 | 14:52 WIB
Ilustrasi/Tangkap layar/Tiktok/@raymondchins
Ilustrasi/Tangkap layar/Tiktok/@raymondchins

Baca Juga: Antusiasme Kaum Milenial dan Generasi Z Mengikuti Pemilu Tahun 2022 Capai 86,7 Persen

Tujuannya agar negara Indonesia bisa mengolah sendiri nikel mentah tadi menjadi barang jadi agar bisa dijual lebih mahal ke negara-negara luar.

Proyek tersebut dinamakan hilirisasi nikel, hilirisasi nikel adalah proses nikel mentah diolah menjadi barang jadi kemudian di ekspor ke luar negri.

Dalam proses mengolah nikel mentah ini, dunia luar tentu tidak setuju dan muncullah masalah baru.

Yaitu Indonesia seperti diborgol oleh WTO (World Teade Organisatoon atau Organisasi Perdagangan Dunia).

Ditahun 2019 Presiden Joko Widodo melakukan gugatan banding pada WTO untuk hilirisasi nikel sendiri di dalam negeri.

Namun tiga tahun kemudian WTO tidak mengizinkan Indonesia mengolah nikelnya sendiri.

Karena paksaan dari WTO untuk Indonesia harus terus menjual nikel mentah.

Presiden Joko Widodo merasa Indonesia seperti kembali ke zaman VOC yaitu kerja paksa dan tanam paksa, kini terjadi "ekspor paksa".

Presiden Joko Widodo secara tegas akan terus-terusan menggugat masalah nikel ini sampai kapanpun kepada WTO sampai diizinkan.

Karena Presiden Joko Widodo optimis Indonesia akan menjadi Negara yang maju.

Itu apabila kita mampu mengolah sendiri sumber daya alam kita, tidak hanya nikel tapi juga semua sumber daya alam lainnya yang ada di Indonesia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: TikTok

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X