Punya Desain Keren Premium, Vespa Sprint S Punya 5 Kekurangan ini, Jangan Buru-buru Beli

Solusinya adalah mengganti loring kit dengan yang lebih pendek menggunakan aftermarket agar motor bisa ditekan sedikit agar nyaman.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penggantian loring kit Vespa Sprint S ini juga memiliki kelemahan, yaitu kemungkinan knalpot akan mengenai body motor saat melewati polisi tidur jika bobot penumpang depan dan belakang mencapai 100 kilogram atau lebih.

3. Tidak ada Kick Starter

Motor Vespa Sprint S terbaru ini ternyata tidak dilengkapi dengan kick starter.

Meskipun ini sudah umum terjadi pada motor-motor Jepang saat ini, tetap saja merupakan kekurangan karena kondisi aki motor harus selalu terjaga agar tidak mogok di tengah jalan atau mengalami masalah lainnya.

4. Suspensi yang keras saat berkendara sendirian

Jika berkendara sendirian dengan bobot badan di bawah 50 kilogram, suspensi depan Vespa Sprint S terasa agak keras saat melewati polisi tidur yang gundukannya tinggi.

Namun, saat dibawa berdua berboncengan atau penumpang lainnya, suspensi ini terasa nyaman.

Baca Juga: Suzuki Fronx Tipe Mobil Sporty Keren Tahun 2023, Segera Hadir di Indonesia Cuma Rp100 Jutaan

5. Bunyi mesin yang khas

Mesin Vespa Sprint S terbaru memiliki bunyi yang khas, terkadang terdengar seperti bunyi kentut saat mesin dihidupkan atau setelah berhenti.

Belum tahu apakah ini merupakan karakteristik mesin Vespa atau masalah khusus pada motor Vespa Sprint S ini saja.

Saran tambahan bagi mereka yang tinggi badannya di bawah 170 cm adalah mempertimbangkan Vespa tipe LX atau S125.

Kedua tipe ini lebih sesuai dan memiliki harga yang lebih terjangkau, sekitar 44 jutaan rupiah.

Dibandingkan dengan Vespa Sprint S yang harganya sekitar 58 jutaan rupiah karena sudah dilengkapi loring kit yang agak pendek.
Solusinya bagi mereka yang ingin memiliki Vespa dengan tinggi badan di bawah 170 cm dan tidak ingin mengubah loring kit adalah memilih Vespa tipe LX atau S125 yang memiliki tinggi yang lebih pas.