MANADONESIA.COM - Yamaha dan Suzuki merupakan beberapa merk otomotif besar di Indonesia.
Tercatat Yamaha dan Suzuki sudah mengaspal selama lebih dari 50 tahun bersaing dengan Honda hingga Kawasaki.
Dengan adanya kasus rangka eSAF yang mengalami gagal produksi, Apakah Yamaha dan juga Suzuki bisa mengungguli penjualan dari pabrikan sayap kapal?
Honda diterpa masalah rangka eSAF atau arsitektur frame yang mengalami mudah karatan dan keropos bahkan patah.
Baca Juga: Semakin Didepan! Tak Hanya Laku di Indonesia, Yamaha Nmax Juga Makin Dicintai di Eropa
Tentu banyak calon konsumen yang memiliki keraguan untuk tetap menjadi bagian dari Honda yang memiliki slogan Satu Hati.
Seperti diketahui kasus rangka eSAF ramai beredar di media sosial yang memperlihatkan sasis skutik Honda patah.
Kendati begitu, penjualan motor Honda terutama yang menggunakan rangka eSAF masih cukup tinggi.
Presiden direktur dan CEO Yamaha Indonesia Motor Manufacturing atau YIMM menegaskan pihaknya tidak ingin bergantung pada masalah brand lain.
Baca Juga: Bocoran New Yamaha Nmax 2024! Power Tambah Besar, Lampu Berubah Lebih Sporty
Untuk penjualan ia menyampaikan bahwa pihaknya memiliki strategi sendiri soal penjualan.
"Tentu kita ingin setiap bulan menargetkan kenaikan secara umum ada kasus atau tidak ada kasus di pihak merk lain, Yamaha memiliki target sendiri", kata Dion.
Dion juga mengungkapkan bahwa tahun ini Yamaha memiliki target penjualan yang lebih tinggi karena kelangkaan chip semikonduktor sudah teratasi meski ada respon positif dari dunia maya mengenai kualitas motor Yamaha.
"Kita juga sudah umumkan bahwa kapasitas supply mikro chip kita sudah meningkat, tentu kita targetnya naik lagi secara otomatis dan kami memiliki survei dan sekarang yang memilih Yamaha ada 56%", ujar Dion.