Di sisi lain, Honda PCX memiliki desain yang lebih tajam, memberikan kesan sporty, agresif, dan futuristik.
Lampu utama dan lampu seinnya menyatu. PCX memiliki bagasi yang lebih besar, mampu menampung hingga 30 liter.
Kemudian, dari segi mesin, keduanya mirip-mirip, namun ada beberapa perbedaan.
Ground clearance Nmax rendah, yaitu 124 mm, lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang mencapai 135 mm.
Mesin Nmax yang terbaru memiliki torsi yang lebih kecil, yaitu 13,9 Newton meter, sedangkan versi lama mencapai 14,4 Newton meter.
Alasan penurunan torsi ini adalah agar akselerasi Nmax terbaru lebih nyaman.
Namun, Nmax tidak memiliki alarm di seluruh tipe motornya, yang bisa dianggap sebagai kekurangan. Sebaliknya, PCX memiliki sistem ABS, tetapi bukan tipe dual channel, yang mungkin kurang efektif dalam situasi pengereman darurat.
Kemudian, untuk menjawab pertanyaan mengapa Nmax lebih laku daripada PCX, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, Nmax sudah lebih dahulu menjadi tren di Indonesia sebelum hadirnya PCX. Hal ini menciptakan basis penggemar yang kuat.
Selain itu, Nmax memiliki performa mesin yang unggul dengan teknologi blue Core yang mumpuni.
Suspensi belakang Nmax yang menggunakan sup tank juga memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, membuat perjalanan lebih nyaman dan stabil.
Jumlah pilihan Nmax juga jauh lebih banyak daripada PCX. Selain itu, harganya cenderung lebih terjangkau dibandingkan PCX, dengan perbedaan harga yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Dengan demikian, terdapat sejumlah faktor yang menjelaskan mengapa Yamaha Nmax lebih laku dibandingkan Honda PCX, meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Keputusan akhir tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu, apakah lebih tertarik ke motor Yamaha NMAX atau Honda PCX. ***