MANADONESIA.COM - Dalam sejarah perang modern, High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) telah membuktikan dirinya sebagai senjata andalan Amerika Serikat yang sangat efektif.
Digunakan pertama kali di perang Afghanistan, lalu perang Irak, dan saat ini menjadi ujung tombak Ukraina dalam perang melawan Rusia, HIMARS m142 telah membuktikan kehandalannya sebagai penyerang yang mampu mengatasi berbagai situasi.
Dalam konteks perang Ukraina-Rusia, HIMARS m142 telah memainkan peran penting dalam menyerang dan meratakan komponen alat utama sistem pertahanan Rusia yang bersembunyi di hutan, bahkan berhasil mempecundangi sistem pertahanan udara terbaik Rusia, S-400.
Keefektifan dan kemampuan luar biasa dari HIMARS m142 membuatnya menjadi perhatian utama dalam dunia militer.
Pada awalnya, High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) atau High Mobility Light Artillery Rocket System adalah konsep yang muncul di Amerika Serikat pada tahun 1982 selama periode Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Konsep ini lahir untuk menandingi kekuatan militer Uni Soviet dengan menciptakan kendaraan peluncur roket ringan untuk serangan balasan, menggantikan kendaraan peluncur roket m270 yang terbukti berat dan lambat selama Perang Teluk 1990-1991.
Baca Juga: Bikin Merinding! Pesan Untuk Kaum LGBT Dari Presiden Rusia Vladimir Putin
Setelah Perang Teluk, Amerika Serikat memodifikasi sistem peluncur dari konsep HIMARS, mengubah platform peluncuran roket dari m270 yang mirip dengan tank menjadi truk 6 roda, meningkatkan mobilisasi sesuai dengan keinginan militer Amerika.
Locked Martin, yang bertanggung jawab atas penyempurnaan konsep ini, mendapat kontrak senilai 23,2 juta dolar AS pada tahun 1996.
Kontrak ini setara dengan 43,5 juta dolar AS atau sekitar 666,5 miliar rupiah saat ini jika dihitung dengan nilai investasi saat itu.
Dalam pengembangan selanjutnya, HIMARS m142 berhasil melakukan penembakan uji dengan Armi Tactical Missile System (ATCMS) pada tahun 1998, dengan jangkauan mencapai 160 km.
Keberhasilan ini membuahkan persetujuan untuk pengembangan produksi pada tahun 1999 dan produksi skala penuh pada tahun 2003.
Akhirnya, pada tahun 2010, HIMARS m142 secara resmi mulai bertugas, dan saat ini telah ada 540 unit yang beroperasi.
Fungsi utama dari kendaraan peluncur roket ini adalah untuk melakukan serangan balasan dengan menargetkan konvoi kendaraan militer, pusat komando militer, dan bangunan strategis lainnya.
Artikel Terkait
NOKIA 6600 5G Ultra Kamera 250 Megapixel: Spesifikasi dan Harga Indonesia
Xiaomi Redmi Note 13 5G Resmi Masuk Indonesia: Harga 2 Jutaan, Begini Spesifikasi dan Fitur Terbarunya
Redmi Note 13 Pro 5G Series Hadir Resmi di Indonesia: Spesifikasi, Harga, dan Tanggal Rilis
Honda Gempur Pasar Otomotif, Hadirkan Giorno Plus Sang Skutik Retro Paling Cakep, Mirip Vespa dan Lambretta
Jangan Buru-buru Beli Motor, Tunggu New NMAX 2024, Spesifikasi Sudah Berbeda? Simak di Sini
Rusak Harga Pasar Smartphone 2023, Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro 5G Series Hanya 2 Jutaan dengan Spesifikasi
Kawasaki Luncurkan Moge Z250 versi 2024, Pakai Lampu LED, Mesin Dua Silinder 248cc, Simak Spek Lengkapnya
REDMI NOTE 13 PRO 5G: Tampil Mewah, Spesifikasi Mentereng, Kamera 200 Megapixel, Harga 2 Jutaan
Raja Mid-Range Baru! Xiomi Redmi Note 13 Pro Plus 5G Rilis, Begini Spesifikasi dan Harga Indonesia
Redmi Note 13 Series 200 Megapixel Segera Rilis di Indonesia - Spesifikasi Lengkap & Harga