Ketahui Makna dan Sejarah Lebaran Ketupat! Jangan Cuma Bisa Makan dan Merayakannya

Di mana Sunan Kalijaga membudayakan dua kali ba'da, yaitu ba'da lebaran dan ba'da ketupat yang dimulai seminggu sesudah lebaran.

Arti dan makna dari kata ketupat itu sendiri dalam filosofi jawa memiliki makna khusus.

Di mana ketupat atau Kupat merupakan kependekan dari ngaku lepat dan laku papat.

Ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan sedangkan laku papat berarti empat tindakan

Ngaku lepat, tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat, atau mengakui kesalahan bagi orang jawa.

Budaya sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Laku papat, yang pertama lebaran, yang ke dua luberan, yang ketiga leburan dan yang ke empat laburan.

Lebaran adalah sudah usai menandakan berakhirnya waktu puasa.

Sedangkan luberan adalah meluber atau melimpah ajakan bersedekah untuk kaum miskin, dengan mengeluarkan zakat fitrah.

Leburan, leburan adalah sudah habis dan lebur, maksudnya dosa dan kesalahan akan lebur habis karena setiap umat islam di tuntut untuk saling memaafkan satu sama lainnya.

Laburan, kata laburan berasal dari kata labur dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.

Maksudnya supaya kita manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

Filosofi kupat lepet, kupat kenapa harus di bungkus janur kuning, karena janur diambil dari bahasa arab "Jaan Nur" atau dalam arti telah datang cahaya.

Sedangkan untuk fisik kupat yang segi empat, ibarat hati manusia saat orang sedang mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah.

Dan pasti isi kupat tersebut putih bersih, hati yang tanpa iri dang dengki, kenapa? Karena hatinya sudah di bungkus cahaya.