MANADONESIA.COM - Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus Kotamobagu membuka donasi untuk siswa SLB (Sekolah Luar Biasa) Poyowa Besar dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh salah satu pengurus Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus Kotamobagu yang namanya tidak ingin disebutkan.
“Komunitas kami berdiri tahun 2018 dan fokus kepada Anak Berkebutuhan Khusus sekitar Kotamobagu. Karena itu, kami menjalin kerjasama dengan SLB Poyowa Besar.”
"Pada bulan Juni, kami membuat perayaan ulang tahun komunitas di SLB Poyowa Besar. Ada berbagai permainan dan kegiatan yang dilaksanakan," ujarnya.
"Ada lomba mewarnai, games melatih motorik kasar dan halus, tangkap bola serta pembagian hadiah berisi alat tulis menulis untuk semua siswa," tambahnya.
Dia menyebutkan bahwa sebenarnya tidak hanya itu saja program kerja yang direncanakan oleh Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus Kotamobagu.
Para pengurus komunitas ingin mengadakan kegiatan seminar atau bincang-bincang untuk mengedukasi orang tua Anak Berkebutuhan Khusus serta masyarakat umum atau kegiatan pameran hasil karya Anak Berkebutuhan Khusus. Namun sayang, selalu terhalang di masalah dana.
“Setiap tanggal 3 Desember dinyatakan sebagai Hari Disabilitas Internasional. Untuk tahun ini kami berencana mengadakan kegiatan jalan sehat & pembagian bingkisan kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Poyowa Besar,” lanjutnya menjelaskan.
"Sebenarnya, kami ingin membuat berbagai macam kegiatan untuk memperingati hari tersebut. Hanya saja, sekali lagi kami terbentur masalah anggaran."
Tidak semua orang paham pentingnya edukasi terhadap orang tua dan keluarga, serta kenyataan bahwa anak-anak ini sangat istimewa.
Bahagia sekali rasanya jika bisa membuat mereka tersenyum, bahkan tertawa.
Dia juga menambahkan, “Besar harapan kami ada banyak donatur yang memberikan sedikit rejeki untuk membantu kegiatan jalan sehat yang rencananya akan dilaksanakan pada Jumat, 23 Desember 2022, bertempat di SLB Poyowa Besar.”
“Komunitas Peduli Anak Berkebutuhan Khusus Kotamobagu perlu banyak dukungan baik dari pemerintah, masyarakat dan juga aktivis sosial."
"Kami tidak bisa bekerja sendiri,” pungkasnya. ***