Manadonesia.com - PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) mulai melaksanakan kegiatan pengerukan aliran sungai di Desa Bakan sebagai tindak lanjut dari permohonan resmi yang diajukan oleh Pemerintah Desa Bakan pada 7 September 2025 lalu.
Dalam kegiatan ini, perusahaan mengerahkan dua unit excavator untuk mempercepat proses pengerjaan di lapangan.
Kegiatan normalisasi sungai ini difokuskan pada tujuh titik aliran, yakni Sungai Lolotut, Sungai Akom, Sungai Tapa Kale, Sungai Tagin, dan Sungai Bolaang.
Baca Juga: Tantangan Pemerintah Buka Lapangan Kerja, 10 Juta Orang Indonesia Butuh Pekerjaan
Tujuan pengerukan adalah untuk melancarkan aliran air, mengantisipasi genangan, serta mencegah risiko banjir yang berpotensi mengganggu masyarakat sekitar, khususnya menjelang musim penghujan.
Plt Sangadi Desa Bakan, Sandry Mamonto, SE, menyampaikan terima kasih kepada JRBM atas pengerukan ini, guna menjaga kelancaran air sungai dan keamanan desa dari potensi bencana banjir.
Pengerukan terus dikerjakan oleh pihak perusahaan, didampingi langsung masyarakat dan diawasi pemerintah. Laha Paputungan, tokoh masyarakat Desa Bakan, turut menyertai aktivitas sejak awal berharap pengerukan berjalan lancar dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PT JRBM, Andreas Saragih, menegaskan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti permohonan pemerintah desa dengan dukungan penuh. Ditargetkan, pengerukan akan berlangsung hingga 30 hari sejak dikerjakan.
“Tujuh aliran sungai yang kami kerjakan, mulai dari Lolotut hingga Bolaang, merupakan jalur air utama di Desa Bakan. Dengan pengerukan ini, kami ingin memastikan aliran air kembali lancar sehingga tidak ada endapan yang bisa menghambat dan menimbulkan luapan. Dua unit excavator kami kerahkan secara bergantian agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu selama sebulan ke depan,” jelas Andreas.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, JRBM bersama pemerintah desa menegaskan komitmen untuk terus berkolaborasi dalam menjaga fungsi aliran sungai, sekaligus memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitar wilayah operasional.***
Artikel Terkait
Ramai Ikan Hiu Goreng Jadi Penyebab Keracunan di Kalbar, Kepala BGN Sempat Bikin Kontroversi Menu Serangga di Awal MBG
Ustaz Khalid Basalamah Paling Tahu Oknum Kemenag yang Terlibat Korupsi Kuota Haji 2025, Begini Kata KPK
Mediapreneur Talks 2025 Sukses Digelar di Kota Surabaya, Seminar Jurnalistik Seputar Bisnis Media hingga Transformasi Digital
Sorotan Khusus Pakar IDAI: Hidupkan Kantin Sekolah, Jangan Terus Andalkan Dapur Massal MBG
Sindir Crazy Rich yang Ogah Patuh, Menkeu Purbaya Targetkan Rp60 Triliun dari Kantong Pengemplang Pajak
Tangis Permintaan Maaf Nanik Deyang di Tengah 6.000 Lebih Siswa Jadi Korban Keracunan MBG
Hadiri Mediapreneur Talks Promedia di Surabaya, Lia Istifhama Ajak Jurnalis Lokal Berkolaborasi demi Tingkatkan Kualitas Konten Berita
Proyek Pani EMAS Bakal Jadi Tambang Emas Primer Terbesar di Asia Pasifik
Polri hingga DPR Soroti Kasus Keracunan Siswa yang Kini Tuai Pertanyaan Besar soal Standar Keamanan Menu MBG di Sekolah
Tantangan Pemerintah Buka Lapangan Kerja, 10 Juta Orang Indonesia Butuh Pekerjaan