‘Tot Tot Wuk Wuk’ Jadi Sindiran yang Terdengar Kocak namun Sarat Kritikan Keras Pengguna Jalan Raya di Indonesia

photo author
- Sabtu, 20 September 2025 | 14:16 WIB
Potret sindiran ‘Tot Tot Wuk Wuk’ terkait simbol prioritas yang dinilai mengganggu para pengguna jalan raya di Indonesia. (X.com/@Rudi_Komunita)
Potret sindiran ‘Tot Tot Wuk Wuk’ terkait simbol prioritas yang dinilai mengganggu para pengguna jalan raya di Indonesia. (X.com/@Rudi_Komunita)

Manadonesia.com - Fenomena stop "Tot Tot Wuk Wuk” tengah mencuri perhatian sebagian publik Tanah Air di media sosial (medsos).

Sindiran yang terdengar kocak, namun sebenarnya mengandung kritik keras publik terhadap maraknya penggunaan sirene dan strobo untuk kepentingan pribadi.

Di samping itu, bahkan tidak sedikit pengguna jalan raya yang mengeluhkan sirene itu karena membahayakan di situasi tertentu, salah satunya saat kemacetan melanda.

Baca Juga: Nasib Tax Amnesty Jilid III Kembali Menguap usai Kini Menkeu Purbaya Sebut Itu Insentif Orang Kibul-kibul

Di jalanan kota besar, tidak jarang pengendara menemukan kendaraan sipil atau rombongan tertentu melaju dengan lampu strobo berkedip dan suara sirene meraung, seolah-olah membawa misi darurat.

Kendati demikian, dalam banyak kasus, penggunaan alat prioritas tersebut tidak memiliki dasar hukum atau alasan kedaruratan.

Hal tersebut kemudian melahirkan ungkapan satir “Stop Tot Tot Wuk Wuk”, sebagai sindiran terhadap penyalahgunaan simbol prioritas di jalan raya.

Tidak hanya jadi bahan pembicaraan, fenomena ini menjelma menjadi gerakan kecil di kalangan masyarakat.

Sejumlah pengendara bahkan memasang stiker bertuliskan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di kendaraan mereka sebagai bentuk protes terhadap perilaku arogan di jalan.

Terkini, warganet ramai-ramai menegaskan ihwal sirene dan strobo seharusnya hanya diprioritaskan untuk kendaraan darurat, yakni ambulans dan mobil pemadam kebakaran (damkar).

Kedua kendaraan itu memang secara hukum memiliki hak istimewa untuk melintas lebih dulu karena menyangkut nyawa dan keselamatan publik.

Lantas, bagaimana tanggapan sejumlah pihak terkait atas fenomena stop "Tot Tot Wuk Wuk" yang viral di media sosial. Berikut ini ulasan selengkapnya:

1. Istana ke Pejabat: Jangan Semena-mena

Pihak Istana RI melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi meminta seluruh pejabat agar tidak semena-mena saat memakai fasilitas sirene dan strobo ketika di jalan raya.

Hal tersebut diutarakan Prasetyo saat merespons gerakan penolakan masyarakat berupa gerakan "Stop Tot Tot Wuk Wuk" yang ramai di media sosial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X