MANADONESIA.COM - Lato-lato adalah salah satu permainan tradisional yang kini banyak dimainkan diberbagai jenjang usia.
Viralnya kembali permainan lato-lato di masyarakat membuat suara yang cukup berisik dari rumah-rumah hingga mall.
Lato-lato merupakan sebuah permainan yang terbuat dari dua buah bola kecil yang terikat dengan seutas tali.
Baca Juga: Klarifikasi Dari Keluarga, Tiko Bukan Anak Kandung Ibu Eny Dan Pak Herman Moedji Susanto
Cara memainkan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bola kecil tersebut berkali-kali tapa berhenti.
Lato-lato awalnya dinilai sebagai mainan yang menjengkelkan karena suaranya, namun kini mainan yang satu ini banyak digandrungi semua kalangan usia.
Para orang tua beranggapan lebih baik anak-anak bermain lato-lato, dari pada para anak hanya terpaku dengan ponsel sepanjang hari.
Kini menjadi omset para pedagang di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara.
Para pedagang nampak menggantung lato-lato, disela-sela barang dagangannya.
Baca Juga: Abdul Somad: Orang Tua Harus Tau Doa Ini, Agar Ditanya Anak Bisa Dijawab!
Para pedagang buah, pedagang sayur dan pedagang lainnya ikut menjual lato-lato yang kini sangat laris dipasaran.
Para pedagang di Minsel, Sulawesi Utara ini mengaku justru omset penjualan lato-lato malah lebih tinggi dari pada dagangan utamanya.
Salah satu pedagang lato-lato mengaku sehari ia bisa menjual 50 lusin lato-lato, para pembeli bukan datang dari kalangan anak kecil saja, namun juga dari kalangan orang dewasa.
Lato-lato yang dijual seharga Rp15 ribu rupiah tersebut, mampu memberi omset hingga Rp9 juta rupiah perharinya