Manadonesia.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyediakan hotel khusus untuk jemaah asal Indonesia yang terpisah dari rombongannya dan menunggu hingga pemberangkatan dari Madinah ke Makkah.
Persoalan jemaah calon haji terpisah dari rombongan cukup sering terjadi karena berbagai faktor.
Seperti permasalahan perbedaan Syarikah hingga paspor yang masih belum ditemukan.
PPIH mengungkapkan bahwa paspor akan disimpan oleh Syarikah saat jemaah melakukan ibadah.
Syarikah sendiri merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan pelayanan penunjang selama ibadah berlangsung.
Layanan penunjang di antara adalah memenuhi kebutuhan logistik, kesehatan, akomodasi, dan lain-lain.
Untuk tahun ini, sempat jadi polemik karena Indonesia menggunakan 8 Syarikah setelah sebelumnya hanya satu Syarikah.
Ada 8 Syarikah yang ikut mengurus pelayanan, membuat beberapa jemaah calon haji makin berpotensi untuk terpisah dari rombongan.
Pasalnya, satu daerah jemaah calon haji bisa dilayani oleh lebih dari satu Syarikah, sehingga memungkinkan adanya miskomunikasi.
“Untuk yang beda Syarikah, secara bertahap sudah kita berangkatkan sesuai dengan Syarikahnya menuju Makkah,” kata Kepala Daker Madinah M. Lutfi Makki, dikutip dari laman resmi Kemenag pada Sabtu, 17 Mei 2025.
“Untuk jemaah yang belum ketemu paspornya, kita akan ajukan Surat Perjalanan Laksana Paspor atau SPLP ke Konjen RI di Jeddah agar jemaah yang bersangkutan juga bisa segera diberangkatkan ke Makkah,” terangnya.
Makki juga menjelaskan insiden koper jemaah dari kloter 10 embarkasi Surabaya (SUB10) yang diturunkan dari bus pada 13 Mei 2025 lalu.
“Itu terjadi karena adanya miskomunikasi dengan pihak Syarikah dan sudah diselesaikan, rombongan diberangkatkan ke Makkah pada hari itu juga,” imbuhnya.
“Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran jemaah sekaligus sampaikan permohonan maaf atas tertundanya keberangkatan mereka ke Makkah, Daker Madinah terus berupaya agar semua layanan bisa diberikan kepada jemaah,” tandasnya.
***