Review Nokia C31: Benarkah Jadi Smartphone Terburuk dan Menang Nama Besar Doang? Intip Ulasannya

Nah, saya menemukan dua hal yang mungkin dapat menghibur mereka yang telah melakukan pre-order untuk ponsel ini.

Pertama, daya tahan baterainya. Menggunakan chipset dengan proses manufaktur yang sudah ketinggalan zaman memang membuat khawatir tentang efisiensi.

Tetapi ternyata, baterainya masih tahan seharian, tentu saja untuk penggunaan sehari-hari dan bukan untuk bermain game.

Pengisian dayanya hanya 10 watt, jadi ya terima saja. Yang kedua adalah tentang perangkat lunaknya.

Nokia C31 dijanjikan oleh Nokia akan menerima pembaruan perangkat lunak selama 2 tahun ke depan.

Ini adalah hal yang baik dan harus diapresiasi. Sebenarnya, saya kurang suka dengan merek-merek yang hanya menjual produk tanpa memperhatikan perangkat lunaknya.

Mungkin, dengan harga ini, mereka menggunakan sebagian untuk tim perangkat lunak.

Bagaimanapun, ini adalah hal yang baik, dan saya suka. Melihat Nokia membuat saya teringat dengan merek ponsel kesayangan saya dulu, yaitu HTC.

Melihat HTC perlahan-lahan memudar dan tidak dapat membuat smartphone yang bagus benar-benar menyayat hati saya.

Mungkin itulah yang dirasakan oleh para penggemar Nokia.

Jujur saja, saya merasa bahwa yang dilakukan HMD dengan Nokia C31 ini hanyalah menjual merek Nokia yang besar.

Yang sebenarnya tidak masalah. Tetapi jika orang tua saya membutuhkan ponsel, saya tidak akan membelikan mereka ponsel ini.

Itulah ulasan singkat dari hasil review kanal Youtube Sobat HAPE setelah menggunakan Nokia C31.

Dengan spesifikasi seperti yang disebutkan, masihkah kalian tertarik untuk mengoleksi ponsel Nokia C31 ini? ***