Manadonesia.com - Setelah melewati proses hukum yang cukup panjang, gitaris band KotaK, Cella, akhirnya bisa menarik napas lega.
Upaya banding yang diajukan oleh tiga pihak terkait sengketa kepemilikan band KotaK resmi ditolak oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta.
Putusan ini sekaligus memperkuat keputusan sebelumnya dari Pengadilan Negeri Sleman yang menyatakan bahwa gugatan terhadap Cella tidak bisa diperiksa karena di luar kewenangan pengadilan.
Lewat unggahan di akun Threads pada Jumat 16 Mei 2025, Cella membagikan kabar gembira tersebut.
Ia menjelaskan bahwa gugatan perdata pertama kali dilayangkan oleh PT, PA, dan JA pada 15 November 2024. Pokok sengketa menyangkut legalitas dan pendirian band KotaK.
Namun, pada 13 Maret 2025, Pengadilan Negeri Sleman mengabulkan eksepsi yang diajukan Cella dan menyatakan tidak berwenang mengadili perkara ini.
Tak terima, pihak penggugat melanjutkan perkara ke tingkat banding, tetapi hasilnya tetap sama.
“Pengadilan Tinggi Yogyakarta resmi menguatkan putusan PN Sleman. Artinya: upaya banding ditolak, dan posisi hukum saya tetap sah,” tulis Cella KotaK dalam pernyataannya di akun sosial media Threads.
Musisi yang memiliki nama lengkap Mario Marcella ini juga menegaskan bahwa formasi resmi band KotaK saat ini tetap seperti sedia kala: dirinya bersama Tantri (vokal) dan Chua (bass).
“Sekali lagi, saya tegaskan: KOTAK adalah kami Cella, Tantri, dan Chua. Terima kasih atas dukungan dan doanya, Kerabat. Kebenaran selalu menemukan jalannya,” tegasnya.
Dengan putusan ini, konflik internal yang sempat memicu spekulasi di kalangan penggemar akhirnya menemukan titik terang.
Pengadilan menegaskan bahwa formasi band KotaK yang sekarang sah secara hukum dan berhak atas nama band tersebut.
Putusan perkara bernomor 265/Pdt.G/2024/PN Smn ini resmi dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta pada 15 Mei 2025, mengakhiri upaya hukum dari para penggugat.***
Artikel Terkait
Soroti Keadaan Penyakit Kanker di Indonesia, Menkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini: Teknologi Maju, Kesembuhannya Tinggi
KPAI: 6,7 Persen Siswa di Barak TNI Ngaku Tak Tahu Alasan Ikuti Program Gubernur Dedi Mulyadi
US$20 Miliar Melayang, Asuransi Asia Hadapi Keterbatasan Pembayaran Klaim di Tengah Kerugian Ekonomi 2024
Beda Syarikah Bisa Membuat Calon Haji Indonesia Terpisah dari Rombongan dan Keluarga, Petugas Sarankan Jemaah Punya Tanda Khusus
Ramai Siswa Nakal ke Barak TNI, KPAI Justru Sebut Program Dedi Mulyadi Itu Belum Ada Standar Baku
Gelombang ke-2 Jemaah Calon Haji Mulai Tiba di Jeddah, Ini Alasan Petugas Beri Imbauan untuk Kenakan Pakaian Ihram dari Indonesia
Begini Cara Pemerintah Atasi Permasalahan Beda Syarikah yang Membuat Jemaah Calon Haji Terpisah dari Rombongan: Terima kasih Atas Kesabarannya
Menyoal Jemaah Calon Haji Terpisah dari Rombongan, Petugas Beri Fasilitas Hotel Khusus untuk Menginap
Kronologi Pembunuhan Content Creator Cantik Asal Meksiko, Ditembak Saat Live TikTok Sambil Memeluk Boneka
Viral Grup Fantasi Sedarah di Facebook Bikin DPR Murka: Polisi Diminta Menangkap Orang-orang di Balik Grup