Viral! Mama Songong Sarkasme Pemerintah Provinsi NTT Yang Mewajibkan Siswa Masuk Jam 5 Pagi: Alasan Kemanusian

MANADONESIA.COM - Belum lama ini Pemerintah Provinsi NTT tepatnya di Kupang, mewajibkan siswa SMA untuk masuk sekolah jam 5 Pagi.

Alasan Pemprov NTT yang mewajibkan siswa SMA masuk jam 5 pagi belum diketahui pasti.

Dari video-video yang beredar, kewajiban masuk pada jam 5 pagi bukan baru wacana Pemprov NTT.

Terlihat dalam video yang viral, guru-guru dan siswa nampak enjoy dengan peraturan baru Pemerintah Provinsi NTT tersebut.

Baca Juga: Update Kasus Penganiayaan Mario Dandy Terhadap David, AG Ketahuan Berbohong!

Peraturan ini, tak luput dari komentar netizen Indonesia, yang merasa prihatin dengan kondisi siswa di Provinsi NTT tersebut.

"Pemerintah harus riset dulu sebelum mengambil kebijakan. Kasihan loh kalau ada siswa yang rumahnya jauh," kata ibu-ibu viral dalam video Instagram Mama_Songong

"Semoga peraturan ini tidak akan diberlakukan di seluruh sekolah di Indonesia. Kasian nasib anak- anak yang akses ke sekolahnya berbahaya."

"Di tempatku sekolah cuma 1, anak-anak ke sekolah harus jalan kaki. Jika diberlakukan kewajiban masuk jam 5 pagi, maka anak-anak di desaku harus siap-siap jam 3 pagi."

Baca Juga: Pancake Oat Pandan, Citarasa Baru yang Nikmat Disantap Saat Buka Puasa di Bulan Ramadhan 2023

Tak hanya itu, Dilansir dari Video IG @mama_songong yang merupakan konten kreator. Ia nampaknya tidak setuju dengan peraturan tersebut.

"Jujur saya heran kepada orang tua yang menolak wacana untuk anak sekolah jam 5 pagi," kata pemilik akun IG tersebut membuka sarkasmenya.

"Kenapa menolak? Padahal banyak manfaatnya loh. Manfaat pertama itu disiplin waktu. Orang tua jaman dulu bilang, jangan bangun telat nanti rejekinya dipatok ayam. Nah, sekarang semua ayam di NTT ini sudah mati semua karena kelaparan. Karena rejekinya sudah dipatok oleh anak- anak yang ke sekolah jam 5 pagi," jelas konten kreator genre komedi itu.

"Manfaat yang kedua adalah kesehatan. Karena anak-anak yang masuk jam 5 pagi kan mudah terkena penyakit bronkitis, paru-paru basah dan masuk angin. Jadi rumah sakit akan penuh dan roda ekonomi berputar," sambungnya lagi.