entertainment

Apa Itu Beauty Privilage, Benarkah Orang Good Looking Bisa Atasi Masalah HIdup? Gita Savitri: Ini Faktornya

Senin, 6 Maret 2023 | 14:18 WIB
Gita Savitri jelaskan tentang beauty privilege dari orang yang dianggap good looking (Sumber: tangkap layar YouTube Gita Savitri Devi)

MANADONESIA.COM - Isu beauty privilege kini mulai tren di berbagai media social, khususnya di Indonesia.

Milai dari Instagram, Twitter, YouTube hingga TikTok. Lalu, apa sih beauty privilege itu?

Beauty privilege ternyata sudah diteliti oleh para pakar.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa orang-orang yang biasa disebut Good Looking akan lebih mudah ketika berhadapan dengan urusan asmara.

Bahkan sebagian orang mengatakan bahwa beauty privilege juga bisa menunjang dalam bidang sosial dan karir.

Dalam ilmu psikologi, fenomena ini di sebut sebagai Lookism, dikutip dari buku Psikolog Nanci Etcoff dengan judul Survive Of the Prettiest.

Baca Juga: Sadis! Saksi N Memastikan S dan AG Tidak Menolong David saat Dianiaya Mario Dandy, Bahkan Tak Ada Raut Sedih

Lookism sendiri memiliki arti yang cukup sensitif merujuk pada perlkuan diskriminatif kepada orang-orang berdasarkan tampilan fisiknya.

Dari pernyataan di atas kita pasti akan memandang sebuah beauty privilege tersebut tidak memiliki keadilan.

Tetapi kenyataanya orang-orang yang biasa di sebut Good Looking akan mendapatkan privilage yang mungkin bisa membantu hidupnya lebih mudah.

Jadi beauty privilage itu adalah mereka yang dianggap menarik secara fisik menurut standar kecantikan yang ada di masyarakat.

Masyarakat pada umumnya akan menganggap bahwa orang yang memiliki beauty privilege akan mendapatkan keuntungan dari tersendiri.

Dilansir Manadonesia dari kanal Youtube Gita Savitri Devi, berikut penjelasan mengenai beauty privilege.

Baca Juga: Siap-siap Cek Saldo ATM KKS Kamu! 5 BLT Pemerintah ini Akan Cair Maret 2023 Jelang Puasa

"Di dalam kelompok masyarakat pasti ada yang namanya ketidaksetaraan, faktornya ada bermacam-macam mulai dari faktor ekonomi, ras tertentu , gen tertentu, agama, bahkan pada orientasi seksual tertentu," kata Gita Savitri.

Halaman:

Tags

Terkini