WOW! Ternyata Ada Cara Penanganan Pecah Pembuluh Darah Otak Tanpa Menimbulkan Luka Sayatan, Ini Penjelasannya

photo author
- Minggu, 1 Januari 2023 | 16:07 WIB
WOW! Ternyata Ada Cara Penanganan Pecah Pembuluh Darah Otak Tanpa Menimbulkan Luka Sayatan, Ini Penjelasannya (Foto Instagram Gamat Herbal)
WOW! Ternyata Ada Cara Penanganan Pecah Pembuluh Darah Otak Tanpa Menimbulkan Luka Sayatan, Ini Penjelasannya (Foto Instagram Gamat Herbal)

Aneurisma otak ini sendiri merupakan suatu kondisi di mana dinding pembuluh darah otak mengalami pelebaran atau menonjol (ballooning).

Penyebabnya karena dinding pembuluh darah tersebut menjadi lemah.

Jika kemudian aneurisma ini pecah, akibatnya sangat fatal, karena dapat menimbulkan pendarahan (subarachnoid) dan kerusakan pada otak.

Diperkirakan peristiwa pecahnya aneurisma ini dapat dialami satu orang setiap 18 menit.

Baca Juga: Cara Jitu Antisipasi Resiko Pecah Pembuluh Darah Otak di Tahun Baru 2023, Seperti yang Dialami Indra Bekti

Aneurisma otak dapat dialami oleh siapapun, dan umumnya tidak memberikan gejala apapun, sehingga sangat dianjurkan untuk melakukan brain check-up secara rutin.

Meskipun aneurisma otak ini tidak selalu berujung pada kematian, namun dampaknya sendiri tak dapat dikategorikan ringan.

Kualitas hidup dari penderitanya pun akan menjadi tantangan tersendiri bagi pihak keluarga.

Seperti kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar, turut menjadi faktor penting yang harus dipahami oleh penderita aneurisma otak.

Inilah yang menjadi dasar mengapa pada tahun 2021 lalu, Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh pada bulan September setiap tahunnya, mengangkat tema ‘Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Live’.

“Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah, kata dr. Abrar Arham, SpBS.

Abrar Arham menambahkan bahwa sampai dengan tahun 2021, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) sudah menangani kurang lebih 100 kasus aneurisma otak.

Untuk menangani aneurisma otak ini dibutuhkan kolaborasi multidisiplin yang melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist dan lainnya.

Selain itu, kolaborasi tersebut juga perlu didukung dengan berbagai peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai.

Hal ini tentu saja akan memungkinkan penanganan aneurisma otak dapat ditangani dengan tingkat keberhasilan yang lebih baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ady Imban

Sumber: yankes.kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X