Itu kira-kira mungkin menurut sebagian para pegawai tentang hikmah dari puasa di bulan Ramadhan.
Kalau anak-anak sekolah mungkin juga nggak jauh beda dengan para pegawai.
Mereka juga sama, berangkatnya agak siang pulangnya agak gasik. Terus kalau penjahat mungkin dia juga menganggap ada hikmahnya.
Jam kerja dia itu bisa dipindah ke malam hari karena siang harinya mungkin dia lemas karena dia berpuasa. Itupun kalau dia berpuasa.
Hikmah-hikmah yang tadi disebutkan di atas tentunya adalah hikmah yang dalam tanda kutip bersifat duniawi.
Hanya kepentingan duniawi yang dipikirkan oleh orang-orang tersebut.
Adapun orang-orang yang beriman tentu dia tidak berpikiran sesempit itu.
Dia tidak hanya menjadikan kepentingan duniawi sebagai hikmah dari sebuah amalan, akan tetapi orang-orang yang beriman akan menjadikan Al-Quran dan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai hikmah dari amalan yang dia lakukan. Dimana hal itu bersumber dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sering kita dengar, sering diulang-ulang oleh para khotib di bulan Ramadhan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al Baqarah[2] : 183)
Hikmah puasa menurut orang-orang yang beriman adalah untuk menggapai ketaqwaan.
Nah, ketaqwaan itu sifatnya sangat luas. Kata para ulama, taqwa itu adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, termasuk di antaranya adalah larangan yang sangat jelas yaitu korupsi.
Aneh memang di zaman kita ini, banyak sekali korupsi dilakukan bukan hanya oleh orang-orang yang jauh dari agama, tetapi korupsi ini telah mewabah ke dalam diri orang orang yang dekat dengan agama, bahkan di-ustadz-kan oleh masyarakatnya. Tentu ini sesuatu yang sangat memprihatinkan.
Kalau kita tanya mereka, orang-orang yang ber-korupsi, baik yang dekat dengan agama maupun yang tidak dekat dengan agama, “kalian puasa ngga sih di bulan Ramadhan? Tentu mereka akan mengatakan,”Iya, kami berpuasa!” Bahkan mungkin mereka marah ketika ditanya apakah mereka puasa atau enggak.
Jawabannya pasti, “Jelas kami puasa, emang kami bukan Muslim!” Tapi apakah puasa yang dia lakukan itu telah membuahkan ketakwaan? Kalau misalnya dia puasa atau sudah puasa, tapi masih korupsi berarti ada sesuatu yang keliru dalam puasanya.
Artikel Terkait
Materi Kultum Ramadhan 2023: Delapan Kiat Menuju Husnul Khatimah
Penting untuk Disimak! Kultum Ramadhan 2023 Tentang Membentuk Kepribadian Pemimpin
Ulama Pembina Umat, Materi Kultum Ramadhan 2023 Cocok Dibawakan Sebelum Buka Puasa
Teks Kultum Ramadhan 2023, Judul: Konsep Ukhuwah Islamiyah, BARAKALLAH!
Judul Kultum Ramadhan 2023: Sifat Toleransi Dalam Perspektif Islam
Ahli IBADAH, Tapi Ahli NERAKA! Judul Materi Kultum Ramadhan 2023 yang Bisa Dibawakan Sebelum Shalat Tarawih
Kultum Singkat Ramadhan 2023: Memahami Ruang Lingkup Dan Ciri-Ciri Taqwa, Langkah Ke Depan Alumni Ramadhan
Teks Kultum Singkat Ramadhan 2023, Judul: Merawat Kebaikan Pasca Ramadhan Meninggalkan Kita
8 Asnaf Atau Golongan Yang Berhak Menerima Zakat, Jadi Materi Kultum Singkat Ramadhan 2023 Kali ini
Kultum Singkat Tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan, Umat Muslim Wajib Simak