Tidak pernah berbuat jahat itu sama saja dzholim kepada diri sendiri dan baik kepada orang lain.
Itu bagi Allah tidak ada gunanya seperti kalian membayar zakat tetapi tidak sholat itu zakat kalian tidak ada apa-apanya maka ihsan bukan berarti sekedar perbuatan baik.
1. Tingkatan perbuatan baik ada tingkatannya
2. Berbuat baik kepada diri sendiri
3. Berbuat baik kepada orang lain
4. Berbuat baik kepada Allah
Perbuatan baik kepada diri sendiri penting kepada Allah juga penting.
Tapi yang paling baik perbuatan baik kepada orang lain karena buktinya kalian cinta kepada Allah adalah berbuat baik kepada orang lain maka perkataan seorang sufi Hasan Al-basri berkata aku lebih suka memenuhi hajat sodaraku dari pada I’tikaf setahun lamanya berarti membantu orang lain pahalanya lebih tinggi dari pada I’tikaf, itu hanya satu contoh belum lagi berkata baik kepada sodaranya berbaik sangka kepada sodaranya
Maka disini Al-Ustadz Dr Hamid Fahmy Zarkasy ingin mengkholasohnya
Tingkat ibadah kepada Allah ada 3, Ali bin Abi Tholib berkata tingkat ibadah yang pertama adalah tingkat ibadah nya orang-orang pedagang karna pedagang ini kalo tidak untung rugi maka iya masih mengitung untung rugi nya, dia hitung pahala-pahala yang besar saja orang-orang seperti ini di sebut al-ibad atau hamba.
Kedua adalah ibadahnya seorang ahli ibadah dia menghamba kepada Allah sebagaimana seorang budak pasrah kepada pemilik nya seorang budak yang tidak bisa berbuat apa-apa kecuali yang diperintah tuannya, apa yang di cari oleh orang” ini yaitu dia mencari ridhonya allah, apa yang Allah ridhoi iya kerjakan dan apa yang di larang iya tinggalkan, jangan kan yang di larang yang syubhat aja dia tinggalkan.
Ketiga ibadatul arifin yang dia inginkan adalah ma’rifatullah mengenal Allah. mengenal Allah itu engkau memahami apa yang menjadi irodatullah dan Allah memahami yang menjadi ridho Allah.
Mengenal Allah adalah tingkatan yang tertinggi orang yang seperti ini dia sudah tidak perlu berdoa karna Allah sudah tau apa yang ada di dalam hatinya dan orang yang seperti ini dia tidak berani meminta kepada Allah karna iya merasa bahwa dirinya hina apalah hak saya meminta sesuatu orang yang fakir ini, keikhlasan orang-orang seperti ini tidak perlu di tanyakan.
Al-Muhibbin hidup itu adalah untuk mencintai Allah seperti hadist ini
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْت
Dia tidak sholat tahajud, tidak puasa senin kamis tapi ketika ditanya oleh Rassululloh SAW. “Apa yang kamu miliki?”, dia hanya menjawab, “Saya mencintai Allah dan RasulNya”.
Berarti kalau tingkat kamu cinta kepada Allah dan RasulNya sholat sedikit banyak amal nya tetapi semua karna Allah ta’ala, hati-hati sholat nya banyak puasanya banyak tapi amal di luar itu tidak ihsan tingkatannya itu seperti saja anda masih berfikir seperti ibadah seorang pedagang.
Jadi mari kita awali membiasakan diri beribadah kepada Allah dengan ibadah yang tingkat setinggi-tingginya agar kita meningkat kan keimanan kita setiap hari.
Yang dicari bukan pahala meskipun kita yakin akan diberikan pahala oleh Allah, akan tetapi yang kita cari adalah taqorrub kepada Allah.
اللهم إني أسألك حبك وحب من يحبك، وحب كل عمل يقربني إلى حبك
Artikel Terkait
Teks Kultum Singkat Ramadhan 2023, Judul: Merawat Kebaikan Pasca Ramadhan Meninggalkan Kita
8 Asnaf Atau Golongan Yang Berhak Menerima Zakat, Jadi Materi Kultum Singkat Ramadhan 2023 Kali ini
Kultum Singkat Tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan, Umat Muslim Wajib Simak
Materi Kultum Bulan Ramadhan 2023, Berjudul: Antara Puasa Dan Korupsi
Kultum Ramadhan 2023: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Tidak Semua Orang Memperoleh Keutamaannya
Apa Perbedaan Zakat Dan Pajak? Simak Kultum Singkat Ramadhan 2023 Di Sini!
Teks Kultum Ramadhan 2023: Tuntunan Zakat Fitri, Bagus Dibawakan Usai Shalat di Masjid
Materi Ceramah dan Kultum Singkat Ramadhan 2023 Tentang Sujud yang Membuat Sholat Tidak Sah!
Cara Tobat dari Zina, Judul Kultum Singkat Ramadhan 2023 Berikut ini, Cocok Dibawakan Usai Shalat Isya Berjama
Bawakan di Bulan Puasa, Kultum Ramadhan 2023 ini Membahas Judul: Buah Menjaga Lisan