Mana yang Benar, Mandi Junub Dulu atau Makan Sahur? Simak Penjelasan Berikut

MANADONESIA.COM - Mana yang benar, apakah mandi junub dulu atau makan sahur? Berikut penjelasannya.

Banyak orang, khususnya umat Islam, yang mencari tahu tentang hukum makan sahur sementara belum mandi junub.

Pertanyaan itu berkaitan dengan apakah sah tidaknya puasa seseorang yang belum mandi junub.

Baca Juga: TEKS Kultum Subuh Ramadhan, JUDUL: Kasih Sayang Dan Kewibawaan

Perkara ini pada dasarnya penting untuk diketahui umat Islam, khususnya di saat bulan Ramadhan.

Pasalnya, seorang muslim pada bulan Ramadhan diwajibkan puasa di siang hari, yang tidak hanya menahan rasa lapar namun juga keinginan-keinginan yang menyangkut urusan dunia yang dilarang dilakukan selama puasa, termasuk melakukan hubungan suami dan istri.

Lantas, apakah sah puasa seseorang yang belum atau lupa mandi junub?

Dilansir Manadonesia.com dari laman NU Online pada Selasa, 28 Maret 2023, dijelaskan bahwa tidak ada larangan bagi orang yang junub untuk menikmati atau makan sahur. 

Baca Juga: Hafiz Dan Usia Keemasan, Inilah Judul Kultum Singkat Ramadhan, Menjelang Sahur Nanti

Pasalnya, makan sahur saat Ramadhan bukan termasuk aktivitas yang dilarang bagi orang junub. 

Dengan demikian, tidak ada keharusan bagi seseorang untuk memilih mana yang lebih didahulukan antara mandi junub dulu atau langsung makan sahur.

Ada pun aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, telah diterangkan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib:

 وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اّلصَّلَاةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ وَالطَّوَافُ وَالُّلبْثُ فِي الْمَسْجِدِ

“Haram bagi orang jubub lima hal: shalat, membaca Al-Qur’an, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.” (al-Qadli Abu Syuja’, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11)