Baca Juga: Hafiz Dan Usia Keemasan, Inilah Judul Kultum Singkat Ramadhan, Menjelang Sahur Nanti
Jadi bukan siku yang duluan terkena air. Hal ini sangat perlu untuk kita perhatikan sebab masih banyak yang melakukannya terbalik seperti ini.
Ketiga, membasuh bagian kepala. Pada bagian ini, perlu diingat bahwa yang dibasuh bukanlah rambut, tetapi bagian kepala kita.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, inilah salah satu keadilan Allah, yang menyuruh kita mengusap kepala sebab semua orang pasti memiliki kepala, dan bukan menyuruh untuk mengusap rambut karena tidak semua orang memiliki rambut.
“Itulah keadilan Allah. Kalau yang diusap kepalanya, semua manusia yang hidup pasti punya kepala. Tapi kalau yang diusap rambutnya, ada ketidak adilan karena tidak semua orang punya kepala, punya rambut,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Materi Kultum Subuh Ramadhan: 2 Kunci Sukses Bagi Seorang Muslim
Cara wudhu dengan mengusap kepala adalah dengan mengambil air wudhu yang dikumpulkan pada kedua telapak tangan, tumpahkan ke lantai¸lalu telapak tangan tersebut diusapkan ke bagian kepala.
Keempat, membasuh kaki. Kaki dibasuh sampai pada bagian mata kaki.
Itulah ke-4 bagian pokok atau wajib saat wudhu.
Maka orang yang benar-benar melakukan wudhu pada 4 bagian itu bukan hanya bersih pada fisik luarnya saja, tapi fisik bagian dakamnya juga ikut menjadi suci.
“Fungsi tangannya jadi bersih, fungsi wajahnya jadi bagus, fungsi lisannya jadi bagus, makanya kata Nabi kalau orang benar dengan wudhunya, besamaan dengan wudhu yang menetes maka tumpahlah kotoran-kotoran dibagian fisik-fisik tubuhnya,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Misalkan, jika berkumur dalam wudhu kemudian setelahnya air yang dipakai untuk berkumur kemudian dibuang, maka kotoran-kotoran di lisan pun ikut keluar.
Baca Juga: WOW! Perisapan Lebaran, Nagita Slavina Beli Kompor Harga Rp1 Miliar, Begini Tanggapan Raffi Ahmad
Misalkan pula pada tangan yang dibasuh air wudhu, maka bersamaan dengan itu fungsi dari tangan yang kotor ikut hilang melalui air wudhunya yang jatuh.
Kata “wudhu” itu sendiri seakar dgn kata “dhou” yang menurut sebagian para ulama bahwa “dhou” artinya cahaya, sinar, baik budi pekertinya.
Artikel Terkait
Heboh Devano Danendra Dituding Murtad Karena Memakai Kalung Salib, Iis Dahlia: Seenak Jidatnya Aja!
Waduh! Irish Bella Hilangkan Nama Ammar Zoni di Akun Sosial Medianya, Ada Apa?
Sia-sia Puasa Ramadhan Bagi Mereka yang Masih Maksiat, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Kenapa Umat Muslim yang Sudah Wafat Ingin Hidup Kembali Demi Momen Bulan Ramadhan? Begini kata Syekh Ali Jaber
WOW! Perisapan Lebaran, Nagita Slavina Beli Kompor Harga Rp1 Miliar, Begini Tanggapan Raffi Ahmad
Materi Kultum Subuh Ramadhan: 2 Kunci Sukses Bagi Seorang Muslim
Hafiz Dan Usia Keemasan, Inilah Judul Kultum Singkat Ramadhan, Menjelang Sahur Nanti
TEKS Kultum Subuh Ramadhan, JUDUL: Kasih Sayang Dan Kewibawaan
Mana yang Benar, Mandi Junub Dulu atau Makan Sahur? Simak Penjelasan Berikut
Tragis! Bus Jamaah Umroh di Arab Saudi Hangus Terbakar, 20 Orang Tewas