Menjalankan puasa Ramadhan seakan Meneladani Sifat-Sifat Allah SWT
Beragama menurut beberapa pakar berarti upaya manusia meneladani sifat-sifat Allah, sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk. Hal ini juga didasari oleh hadis Nabi SAW yang yang berbunyi, “Takhallaqu bi akhlaq Allah” (Berakhlaklah (teladanilah) sifat-sifat Allah).
Di sisi lain, manusia mempunyai kebutuhan beraneka ragam, seperti kebutuhan fa’ali, yaitu makan, minum, dan hubungan seks.
Allah SWT memperkenalkan diri-Nya antara lain sebagai tidak mempunyai anak atau istri: "Bagaimana Dia memiliki anak, padahal Dia tidak memiliki istri?" QS Al-An’am: 101.
'Dan sesungguhnya Mahatinggi kebesaran Tuhan kami. Dia tidak beristri dan tidak pula beranak". QS Al-Jin: 3.
Al-Quran juga memerintahkan Nabi SAW untuk menyampaikan, Apakah aku jadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan…? QS Al-An’am 6:14.
Dengan berpuasa, manusia berupaya dalam tahap awal dan minimal mencontohi sifat-sifat tersebut.
Tidak makan dan tidak minum, bahkan memberi makan orang lain (ketika berbuka puasa), dan tidak pula berhubungan seks, walaupun pasangan ada.
Tentu saja sifat-sifat Allah tidak terbatas pada ketiga hal itu, tetapi mencakup paling tidak sembilan puluh sembilan sifat yang kesemuanya harus diupayakan untuk diteladani sesuai dengan kemampuan dan kedudukan manusia sebagai makhluk ilahi.
Misalnya Maha Pengasih dan Penyayang, Mahadamai, Mahakuat, Maha Mengetahui, dan lain-lain.
Upaya peneladanan ini dapat mengantarkan manusia menghadirkan Tuhan dalam kesadarannya, dan bila hal itu berhasil dilakukan, maka takwa dalam pengertian di atas dapat pula dicapai.
Karena itu, nilai puasa ditentukan oleh kadar pencapaian kesadaran kita –bukan pada sisi lapar dan dahaga– sehingga dari sini dapat dimengerti mengapa Nabi SAW menyatakan bahwa, “Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga”
Saudaraku kaum muslimin, agar puasa kita sempurna, sesuai dengan tujuan pensyariatan puasa, ada beberapa langkah yang harus kita perhatikan, beberapa diantaranya telah kami rangkum di bawah ini:
Mengoptimalkan Sahur
Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa; Rasulullah saw bersabda: “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR.’Al-Bukhari dan Muslim).
Artikel Terkait
Begini Ciri-Ciri Puasa Ramadhan Yang Tidak Diterima Dan Status Puasanya Sia-Sia Kata Ustadz Adi Hidayat
Mulai Bosan dengan Menu Buka Puasa Ramadhan yang itu-itu Aja? Yuk Cobain Resep Roti Boy Keju Ala Rumahan Ini
Masih Kuat Puasa, Kan? Ayo Jadi Umat Muslim yang Selalu Bertawakal dengan Membaca Doa Ramadhan Hari Ke-10 Ini
Wajib Tahu! Berikut Tips Atasi Masalah Kulit saat Puasa yang Tampak Kusam Hingga Bibir Kering, Nomor 3 Sering
Hati-Hati Orang Yang Mengisi Puasa Ramadhan Dengan Banyak Tidur, Ustadz Adi Hidayat: Awas Hadits Palsu!