Ibnu Taimiah berkata dalam Majmu’ Fatawa, jilid 22, halaman 264 – 269: adapun Qunut Witir, ada tiga pendapat ulama:
Pertama, tidak dianjurkan sama sekali, karena tidak ada riwayat dari Rasulullah Saw bahwa beliau membaca doa Qunut dalam shalat Witir.
Kedua, dianjurkan di sepanjang tahun, sebagaimana riwayat dari Ibnu Mas’ud dan lainnya. Karena dalam kitab-kitab as-Sunan disebutkan bahwa Rasulullah Saw mengajarkan doa kepada al-Hasan bin Ali, doa yang dibaca dalam Qunut Witir.
Ketiga, Qunut dibaca pada pertengahan kedua (akhir) Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Ubai bin Ka’ab.
Qunut Nawazil disyariatkan dalam shalat selain shalat Shubuh. Imam an-Nawawi berkata –beliau bermazhab Syafi’i-, “Dalam masalah ini ada tiga pendapat.
Menurut pendapat yang shahih dan masyhur yang dipegang oleh jumhur ulama bahwa Qunut Nawazil disyariatkan dalam semua shalat, selama ada bencana.
Jika tidak ada bencana, maka tidak dibaca doa Qunut Nawazil. Menurut Mazhab Maliki, jika dibaca, maka shalat tidak batal, hanya makruh.
Qunut Nawazil dibaca setelah ruku’, demikian menurut Mazhab Syafi’i dan Hanbali dan dalam satu riwayat dari Imam Ahmad beliau berkata, “Menurut saya setelah ruku’. Jika dibaca sebelum ruku’, maka tidak mengapa”.
Menurut Mazhab Maliki dan Hanafi: Qunut Nawazil dibaca sebelum ruku’.
Menurut Mazhab Syafi’i: doa Qunut boleh dengan kalimat apa pun yang mengandung doa dan pujian, seperti:
ا لَّلجه مَّ اغْ فِ رْ لَِْ يَ غَ جف ورٌ
“Ya Allah, ampunilah aku wahai Maha Pengampun”.
Doa Qunut yang paling afdhal adalah:
)اللهم اهدنِ فيمن هديت ، وعافنَ فيمن عافيت ، وتولنَ فيمن توليت ، وبِرك لَ فيما أعطيت ، وقنَ شر ما قضيت ، فانك
تقضى ولا يقضى عليك ، وإنه لا يذل من واليت ولا يعز من عاديت ، تباركت وتعاليت (
“Ya Allah, berilah hidayah kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri hidayah. Berikanlah kebaikan kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri kebaikan. Berikan aku kekuatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kekuatan. Berkahilah bagiku terhadap apa yang telah Engkau berikan. Peliharalah aku dari kejelekan yang Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagi-Mu. Tidak ada yang merendahkan orang yang telah Engkau beri kuasa dan tidak ada yang memuliakan orang yang Engkau hinakan. Maka Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Engkau Maha Agung”.
Diriwayatkan dari al-Hasan bin Ali bahwa Rasulullah Saw mengajarkan doa ini kepadanya, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi dan lainnya. At-Tirmidzi berkata, “Hadits Hasan.
Artikel Terkait
Contoh Kultum Subuh Ramadhan, Judul: Pergaulan Bebas, Cocok Dibawakan Pada Generasi Muda Muslim
Kultum Ramadhan Singkat Tentang NASIB, Kamu Masih Mengeluh? Coba Simak Materi ini
Pemahaman Terhadap Agama, Inilah Judul Pada Kultum Singkat Ramadhan 2023, Mari Simak
Pentingnya Menghafal dan Memahami Al Quran, Berikut Penjelasannya dalam Kultum Ramadhan 2023
SIMAK! Inilah Kultum Ramadhan Tentang Sukses dalam Ibadah
Tiga Nasehat Rasulullah SAW, Apa Saja? Berikut Penjelasannya Lewat Kultum singkat Ramadhan 2023
Kultum Singkat Tentang Orang-Orang yang Rugi dalam Bulan Ramadhan, Naudzubillah!
Teks Kultum, Judul: Langkah Demi Langkah Meraih Cinta Ilahi di Bulan Suci Ramadhan
Kultum Singkat Tetang Kewajiban Orang yang Berpuasa
Kultum Ramadhan Berjudul: Apakah Zikir Dengan Suara Jahr Adalah Bid’ah?