‘Amma ba’du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi, aku takut shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian, sementara kalian tidak mampu.’”
Imam Syafi’i, mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdhal (utama) shalat tarawih dilaksanakan secara berjamaah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Al-Khatthab dan para sahabat.
Kaum muslimin pun terus-menerus melakukan shalat tarawih secara berjamaah karena itu merupakan syiar Islam yang begitu tampak sehingga serupa dengan shalat ‘ied.
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah antara shalat isya dan shalat subuh. Shalat ini dilaksanakan sebelum shalat witir.
Keutamaan Shalat Tarawih
1. Akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu.
Dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan karena beriman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi.
2. Shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Dari Abu Dzar; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda :
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
"Barang siapa yang shalat bersama imam sampai selesai, ditulis untuknya pahala shalat satu malam penuh.”
Shalat Tarawih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam