MANADONESIA.COM - Pemaknaan antara lebaran dan Idul Fitri ternyata berbeda menurut KH. Zainuddin MZ.
Dalam memaknai lebaran sebagian orang Islam dimaknai dengan hari raya Idul Fitri.
Namun ternyata dalam pemaknaannya lebaran dan Idul Fitri itu berbada menurut KH. Zainuddin MZ.
Baca Juga: Heboh Gerhana Matahari Hibrida, Ternyata ini Artinya Dalam Islam Menurut MUI
Tidak boleh lebaran kemudian dimaknai sama dengan Idul Fitri, karena sesungguhnya masing-masing memiliki makna yang berbeda.
Dalam pemahaman sebagai orang awam, lebaran atau Idul Fitri itu adalah merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan puasa Ramadhan.
Di mana lebaran atau Idul Fitri itu diidentikan dengan berkumpulnya semua keluarga sambil menikmati makanan dan identik dengan baju baru.
Baca Juga: Doa Membayar Zakat Fitrah Paling Lengkap, Ini Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Dengan berkumpulnya semua keluarga itu, menjadi ajang silahturahmi dan saling bermaaf-maafan satu sama lain, biasanya di rumah orang tua atau kakak tertua.
Lantas seperti apa memaknai lebaran dan Idul Fitri itu? Begini menurut KH. Zainuddin MZ.
Dalam sebuah kutipan Manadonesia melalui akun Tiktok @ngajiyukoficial dijelaskan perbedaan lebaran dan Idul Fitri menurut KH. Zainuddin MZ.
Lebaran berbeda dengan Idul Fitri kata KH. Zainuddin MZ, di mana lebaran adalah tradisi yang setiap kita boleh ikutan, siapa saja boleh ikut lebaran, tapi tidak untuk Idul Fitri.
Baca Juga: 114 Ucapan Selamat Idul Fitri 1444 H Tahun 2023 Paling Lengkap, Lucu dan Bermakna, Bagikan YGY!
Mau puasa atau tidak puasa, boleh lebaran, "Ndak dilarang sama petugas keamanan," kata KH. Zainuddin MZ.