khazanah

Pesona Ramadhan 1444 H: Dakwah "Guyonan" ala Gus Baha

Senin, 6 Februari 2023 | 14:31 WIB
Guyonan Gus Baha (YouTube: Tangkapan Layar Youtube Pengajian Gus Baha)

MANADONESIA.COM - Mendekati Bulan Ramadhan, Gus Baha menceritakan bahwa ia meneladani kiai-kiainya tentang metode berdakwah dengan cara guyonan.

Di bulan Ramadhan menurut Gus Baha cara berceramah dengan guyonan merupakan ciri khas kiai pesantren.

Guyonan sendiri berasal dari bahasa Jawa bermakna becanda, ucap Gus Baha.

Baca Juga: Hukum Menangis Saat Puasa di Bulan Ramadhan, Apakah Batal? Ini Jawaban Singkat Buya Yahya

Namun, becanda di sini bukan diartikan sebagai berdakwah dengan becandaan dan tidak serius.

Adapun yang dimaksudkan Gus Baha sendiri bahwa guyonan itu merupakan berdakwah dengan memberikan hiburan atau becandaan.

Adapun konten ataupun keseriusan untuk melakukan gerakan dakwah adalah serius.

Baca Juga: Hikmah Ramadhan 1444 H: Perbuatan Maksiat Apakah Termasuk dalam Takdir Allah? Gus Baha Menjelaskan

"Substansi dari ceramah tetap serius, namun metode pembawaannya yang santai, apalagi di Bulan Ramadhan," ucap Gus Baha.

Dilansir dari laman YouTube Santri Gayeng, Senin 6 Februari 2023.

Gus Baha menjelaskan, seringkali pemahaman tentang metode khas berdakwah ala kiai-kiai pesantren tersebut disalahpahami oleh beberapa kalangan umat Islam lain dan dianggap tidak serius dalam berdakwah dan berislam.

Baca Juga: Gus Baha: Agar Terbebas dari Siksa Kubur bacalah Surat ini...

Sekali lagi, yang dimaksudkan di sini guyonan adalah berdakwah dengan cara menghibur jamaah yang sedang mendengarkan ceramahnya.

Menurut Gus Baha bahwa kiai-kiai pesantren zaman dahulu memikirkan dengan serius perihal masalah mengajak orang untuk ngaji.

Bagaimana caranya supaya orang-orang yang melakukan kemaksiatan tersebut dapat ikut ngaji dengan sang kiai tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini