Jika mengajak orang ahli maksiat tersebut untuk datang ke pengajian, tentu akan sulit.
Mereka tidak tertarik atau bahkan tidak nyaman untuk datang dan malu karena merasa banyak dosa.
Nah, di tengah kebuntuan tersebut kiai-kiai pesantren menemukan metode yang jitu untuk berdakwah.
Cara yang digunakan adalah melalui guyonan yang santai.
Substansi dari materi ceramahnya tersampaikan, namun jamaah pendengarnya juga merasa nyaman dan terhibur.
Maka kemudian cara demikian ini menjadi lazim digunakan dalam kalangan pesantren.
Mak dari itu Metode berdakwah dengan guyonan santai ala Gus Baha dan kiai-kiai pesantren tersebut perlu untuk terus dilanjutkan apalagi mendekati bulan Ramadhan.***
Artikel Terkait
Lupa Niat, Apakah Puasa Tetap Sah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Rezeki Meningkat Cepat Sebelum Ramadhan Tiba, Amalkan Doa Ini Sebelum Subuh, Rezeki Lancar dan Berkah
Berkumur Saat Berwudhu Membatalkan Puasa? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya
Ramadhan 1444 H Tahun 2023 Sudah Dekat, Tahukan Anda Cara Mandi Junub Yang Simpel? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Kamu Pengen jadi Favorit Para Malaikat? Praktekkan 2 Amalan Khusus dari Syekh Ali Jaber
Meninggal Husnul Khatimah Tidak Mustahil Jika Kamu Rutin Praktekkan Nasehat dari Syekh Ali Jaber
Miris! 10 Hari Terakhir Ramadhan Pasar Lebih Ramai Dari Pada Masjid, Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Gus Baha: Agar Terbebas dari Siksa Kubur bacalah Surat ini...
Hikmah Ramadhan 1444 H: Perbuatan Maksiat Apakah Termasuk dalam Takdir Allah? Gus Baha Menjelaskan
Hukum Menangis Saat Puasa di Bulan Ramadhan, Apakah Batal? Ini Jawaban Singkat Buya Yahya