Keutamaan Menjalankan Puasa di Bulan Rajab, Bulan Penuh Kemuliaan dan Diridhai Allah, Berikut Niatnya

MANADONESIA.COM – Ketahuilah, bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah yang memperoleh kemuliaan serta keridhaan disisi Allah, terdapat manfaat penting puasa di bulan Rajab.

Dalam memperoleh keridhaan Allah, para Ulama menyarankan agar umat muslim berpuasa di bulan Rajab, tahun 2023, yakni bulan yang dimuliakan Allah dan Rasul-Nya.

Para Ulama bersepakat bahwa, disunahkan untuk umat muslim berpuasa pada bulan Rajab tahun 2023, kemudian terdapat manfaat dalam menjalankan ibadah puasa pada bulan-bulan haram.

Baca Juga: Jadi Beban Keluarga? Ini Solusi Dari Ustadz Adi Hidayat Buat Orang Yang Banyak Masalah Kehidupan

Dilansir dari kanal YouTube Doa Dua Menit, pada Senin, 23 Januari 2023, bulan Rajab termasuk dari salah satu, empat bulan haram bagi umat muslim yang melakukan ibadah puasa dalam memperoleh manfaat yang besar.

Karena itu, saat kita berada di bulan Rajab, sangatlah baik bagi kita umat muslim untuk memperbanyak ibadah puasa.

Nabi Asw, bersabda: “Inna rajaba syahrullaahi, wa sya’baana syahrii, wa ramadhaana syahru ummati,”

“Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban bulan saya dan Ramadhan bulan umat saya”.

Dilansir dalam buku, Durratun Nasihin, Allah ta’aalaa berfirman: “Yaa ‘abdii ja’altu jurmaka wa jinaayataka baina birri wa rahmatii fa laa yabqaa laka jurmun wa laa jinaayatun bihurmati syahri rajabin.”

Baca Juga: Pola Hidup Sehat Dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1444 H, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

“Hai hambaku sesungguhnya telah Kuimpitkan dosa-dosamu diantara kebaikanKu dan kasih sayangKu, maka sudah tidak ada padamu dosa-dosa sebab kemuliaannya bulan Rajab,” Majaalisul Anwari.

Adapun dari Abu Muhammad Al Khalaali dalam masalah keutamaan bulan Rajab, dari Ibnu Abas Ra., bahwa berpuasa pada permulaan hari dari bulan Rajab, merupakan penghapusan dosa selama tiga tahun.

Pada hari kedua penghapusan dosa dua tahun, pada hari ketiga penghapusan dosa satu tahun, kemudian pada tiap-tiap hari penghapusan dosa satu bulan. Jami’ish Shaghir.

Masih dilansir dalam buku yang sama—Durratun Nasihin, kata Abu Hurrairah Ra: “Bahwa Nabi Asw, tidak berpuasa sesudah Ramadhan kecuali pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban,” dikeluarkan oleh Imam Bukhary dan Imam Muslim.