Bekal Rasulullah di Bulan Sya’ban yang Bisa Kita Tiru, Ustadz Adi Hidayat : Orang Jahiliyah Saja Jadi Semangat

Berbeda halnya dengan kebanyakan umat Rasulullah yang hidup di era modern saat ini.

Lebih sering kita temukan orang yang berleha-leha atau bermalas-malasan dalam berkativitas di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Hati-hati! Yang Suka Ngorek Kuping di Bulan Ramadhan 1444 H, Buya Yahya Jelaskan Hukumnya

Bahkan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur, shalat pun mungkin ogah-ogahan.

“Menariknya begini, habis sahur lihat kapan buka? Habis buka kapan sahbur? Jadi apa manfaat yang bisa diraih?” imbuh Ustadz Adi Hidayat.

Itulah sebabnya orang-orang yang tidak memiliki bekal sejak bulan Sya'ban, umumnya dia akan merasakan hal yang berbeda saat Ramadhan tiba.

Baca Juga: Hukum Mencukur Rambut Kemaluan di bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Mereka itu, kata Ustadz Adi Hidayat, seperti orang yang tidak punya air, sehingga lemas juga saat melakukan puasa.

Seolah tidak memiliki gairah untuk meningkatkan ibadahnya.

Dalam riwayat Usamah bin Zaid disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, punya kebiasaan saat masuk bulan Sya'ban punya kebiasaan

Baca Juga: Siapa yang Membayar Hutang Puasa karena berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Di mana Rasulullah selain meningkatkan amalan yang dilakukannya, juga mencontohkan langsung kepada kita para sahabat dan pengikutnya.

Kebiasaan yang kemudian menjadi bekal Rasulullah menjelang Ramadhan, dan ternyata paling banyak dikerjakan itu adalah puasa sunnah.

Banyaknya puasa Sunnah yang dikerjakan Rasulullah ini sampai membuat para sahabatnya heran, kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Hukum Lupa Niat Puasa, Apakah Batal Puasanya? Buya Yahya Jelaskan Begini...