Bekal Rasulullah di Bulan Sya’ban yang Bisa Kita Tiru, Ustadz Adi Hidayat : Orang Jahiliyah Saja Jadi Semangat

Orang puasa kok malah heran?

Begini penjelasannya.

Ternyata di bulan Rajab pun, kata Ustadz Adi Hidayat, Rasulullah juga telah membiasakan diri untuk puasa sunnah.

Hanya saja menariknya, di bulan Sya'ban, puasa Sunnah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam justru lebih banyak lagi.

Seorang sahabat pun sampai mengkonfirmasi tentang kebiasaan berpuasa yang dicontohkan Rasulullah ini.

Baca Juga: Hukum Ngupil di Bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini penjelasan Buya Yahya

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Usamah bin Zaid, dia bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, kenapa aku tidak pernah melihat Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya'ban?

Rasulullah pun kemudian menjawab :

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah)

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tidak banyak umat yang menyadari betapa agung dan istimewanya bulan Sya'ban ini.

“Sya'ban ini punya keistimewaan, yang sangat istimewa. Seperti Rajab punya keistimewaan, seperti Ramadhan lebih istimewa lagi,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Lantas apa hal istimewa tersebut?

Di bulan Sya'ban, semua amalan yang kita lakukan secara langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah memang Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan, tanpa dilaporkan pun Dia pasti sudah tahu apa yang dilakukan oleh hamba-Nya.