Hindari Dosa yang Terus Mengincar, Meski Kita Sudah Lama Mati, Sering Kita Lakukan? Simak Penjelasannya

photo author
- Rabu, 1 Februari 2023 | 07:48 WIB
Ilustrasi : Dosa yang terus mengincar meski kita sudah lama mati ( Rob van der Meijden dari Pixabay )
Ilustrasi : Dosa yang terus mengincar meski kita sudah lama mati ( Rob van der Meijden dari Pixabay )

"Barang siapa yang mempelopori perbuatan buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa mengurangi sedikitpun dosa mereka," HR. Muslim.

Kesimpulan hadits tersebut ialah, meski pelopor kemaksiatan itu tidak mengajak orang lain, namun dia mendapat dosa orang-orang yang meniru keburukannya.

Dia menjadi motivasi orang lain, untuk berbuat keburukan seperti yang dia lakukan.

Dalam Hadits riwayat Muslim, Rasullulah pernah bersabda.

"Tidak ada 1 jiwa terbunuh secara zalim, melainkam anak adam yang pertama kali membunuh, akan mendapat dosa karena pertumpahan darah tersebut,".

Berikutnya, dosa yang mengikuti pelakunya sampai di alam kubur ialah, mengakal melakukan kesesatan dan maksiat.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-quran surah An-Nahl ayat 25.

"Mereka akan memikul dosa-dosanya yang penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).

Orang-orang yang dimaksud dalam ayat di atas adalah.

Da'i yang menyeru kepada kesesatan, atau paranormal yang mengajak melakukan kesyirikan dan lain sebagainya.

Merekalah yang akan mendapat dosa yang terus menerus mengalir, meski sudah meninggal.

Termasuk orang yang menyuruh orang lain berbuat dosa, meski dia sendiri tidak melakukannya.

Itulah penjelasan tentang dosa yang terus mengikuti meski kita sudah lama mati.

Segeralah mohon ampunan kepada Allah, jika kita pernah melakukannya, naudzubullahi minzalik.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X