Tahukah Kamu? Ternyata Penamaan Bulan Ramadhan Sudah Ada Sejak Zaman Kakek Nabi Muhammad SAW

MANADONESIA.COM - Ramadhan adalah bulan yang paling dimuliakan jika diartikan dalam bahasa Indonesia, yang berarti panas atau membakar.

Karena matahari pada bulan Ramadhan lebih menyengat dibandingkan bulan lainnya.

Mengenai awal mula penamaan Ramadhan, berawal dari kalender Hijriyah pada tahun 412 Masehi.

Baca Juga: Tips Dapat Pahala Puasa Setahun Penuh, Syekh Ali Jaber: Kerjakan Amalan Ini

Pada masa Kilab bin Murrah adalah kakek Nabi Muhammad SAW keenam.

Di mana terjadi permufakatan petinggi suku-suku dan kabilah di Mekkah.

Mereka bertemu untuk menetapkan nama-nama bulan agar tercipta persamaan yang memudahkan pekerjaan mereka dalam urusan perdagangan.

Baca Juga: Ramadhan 2023 Semakin Dekat, Ustadz Abdul Somad: Kerjalan 2 Amalan ini Agar Bertemu Malam Lailatul Qadar

Dari asosiasi atau perkumpulan inilah, muncul 12 nama bulan, termasuk di dalamnya Ramadhan, yaitu:  

Muharram, Shafar,Rabi'al Awwal, Rabi'al Tsani, Jumadal Ula, Jumadal Tsaniyah, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqadah, Dzulhijjah.

Saat itu urutan bulan belum ada karena orang-orang Arab terdahulu tidak mengetahui susunan bulan dari yang pertama hingga terakhir.

Baca Juga: Hukum Puasa dalam Perjalanan dengan Lokasi Waktu Berbeda? Ini Penjelasan Buya Yahya

Saat itu tidak ada penghitungan bulan atau urutan nomor bulan, karena orang Arab awal tidak mengetahui bulan apa yang pertama. 

Penomoran Hijriyah ditetapkan setelah di masa Khalifah Umar bin Khattab.