Benarkah Siksa Dialam Kubur Dihentikan Di Bulan Ramadhan? Simak Ulasan Berikut Ini

Disamping itu, terdapat hadits shahih yang mengatakan, tentang adanya adzab kubur, salah satunya adalah sebuah hadits yang diriwaytkan dari anas bin malik ra.

Rasulullah saw bersabda: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan, tentulah aku akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar.”(HR Muslim 7393 dan Ahmad 12026).

Selain itu apakah adzab kjubur akan berlaku terus menerus sampai hari kiamat.

Dijelaskan dalam kitab ‘Syarah Aqidah Thahawiyah’ imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi menjelaskan;

“bahwa orang yang terkena adzab kubur, ada yang ditimpakan teruis-menerus sampai hari kiamat dan ada yang ditimpakan selama rentang waktu tertentu saja.”

Adzab yang ditimpakan terus menerus tanpa henti sampai hari kiamat akan berlaku kepada mereka yang tidak beriman kepada Allah swt dan kepada ajaran rasul-rasulnya.

Mereka adalah orang-orang kafir yang menyombongkan diri, salah satunya berlaku kepada firaun dan bala tentaranya.

Hal ini sebagaimna dijelaskan dalam Alquran;

“Kepada mereka (Firaun dan bala tentaranya) dinampakkan neraka pada pagi dan petang dan pada hari terjadinya kiamat.(Dikatakan kepada malaikat):”Masukkanlah firaun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.”(QS. Ghafir:46).

Demikian pula penjelasan dari sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda:

“Kemudian dikabulkan untuk orang kafir pintu neraka, sehingga dia melihat tempatnya di neraka, sampai terbit matahari.”(HR Ahmad).

Adapun adzab kubur yang ditimpakan selama rentang waktu tertentu, kemudian azab kubur itu dihapuskan oleh Allah, berlaku kepada orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya.

Akan tetapi, selama hidupnya mereka sering bermaksiat dan banyak berbuat dosa, mereka di alam kubur akan dihukum sesuai dengan tingkat dosanya, kemudian diringankan.

Penjelasan ini juga terdapat dalam kitab ‘Syarah Aqidah Thahawiyah’.

Salah satu penyebab adzab kubur mereka cepat diringankan Allah adalah karena doa yang disampaikan oleh orang yang masih hidup untuk mereka, atau bisa juga karena amal jariyah yang dimilikinya, atau karena Allah swt mengampuninya secara langsung.