Direktur CPD, Guntur Sutiyono membuka kegiatan diskusi ini dengan menyampaikan sejumlah rekomendasi transisi energi Indonesia untuk pemerintahan Prabowo Gibran.
Berikut ini sejumlah rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai landasan strategis bagi Prabowo-Gibran untuk memimpin transisi energi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia:
Reformasi Subsidi Energi
Rekomendasi ini dilatari subsidi energi yang saat ini terbilang tidak tepat sasaran. Reformasi dengan implementasi direct-targeted subsidy sangat diperlukan agar subsidi tersebut.
Hal itu agar pemanfaatannya dapat langsung diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat dilakukan melalui program berbasis digital dan basis data yang akurat.
Akses energi yang andal dan bersih untuk daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) juga tak kalah penting. Pembangunan jaringan mikro, mini, dan off-grid berbasis komunitas atau koperasi dapat menjadi solusi konkrit.
Terkait tata kelola dan regulasi untuk transisi energi, pemerintah dapat memisahkan peran regulator dan operator bisnis. Kebijakan itu akan meningkatkan efisiensi dan mempercepat adopsi sumber energi bersih melalui mekanisme yang lebih transparan ke pelosok daerah.
Memperkuat Koordinasi Demi Transisi Energi
Pemerintah dapat melakukan penguatan Dewan Energi Nasional (DEN) melalui Undang-Undang dan pembentukan satuan tugas koordinasi (Satgas) yang dipimpin oleh presiden atau wakil presiden untuk menjamin keterpaduan kebijakan.
Hal itu seperti kelembagaan penanggulangan kemiskinan atau respons bencana yang sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak, terutama masyarakat rentan dan tenaga kerja,
Masyarakat juga akan mendapat manfaat dari transisi energi yang berkeadilan, regulasi pendukung seperti RUU EBET yang harus segera diterapkan.
Dampak Sosial dari Transisi Energi
Rencana pemanfaatan industri ekstraktif dan hilirisasi mineral kritis untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan transisi energi yang berkeadilan.
Hal tersebut harus berlandaskan standar lingkungan yang tinggi agar dalam perjalanannya tidak merusak ekosistem lingkungan.
Selain itu, strategi transisi energi harus mempertimbangkan aspek-aspek dari lensa sosial seperti, human capital, Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI), dan mitigasi potensi dampak negatif bagi masyarakat lokal.***
Artikel Terkait
Redmi K80 diluncurkan dengan Snapdragon 8 Gen 3, layar 2K 6,67″ & baterai 6550mAh
Penjelasan Apple iPhone 17 Air: Apa Istimewanya iPhone Paling Tipis Saat Ini?
Kabar Baik! Samsung menghadirkan Mobile Cloud Gaming untuk perangkat Galaxy
Spesifikasi Huawei Mate 70 Pro Plus, Ponsel dengan Teknologi Tinggi, bikin Takjub Bro!
Menyoal Janji Menteri Meutya Hafid Berantas Aktivitas Ilegal, 11 Oknum Pegawai Komdigi Ini Malah Ketahuan Bina Judi Online
Akibat Kelakar Buruknya, Pat Gelsinger Ketar-Ketir Usai Tak Ada Lagi Diskon 40 Persen Buat Pasokan Chip dari TSMC
Mengenal Jack Ye, Pemilik Miniso yang Bangun Usahanya dari Imajinasi Liar Tentang Jualan Barang Harga Murah
Minta Lagi, Natalius Pigai Ingin Ribuan Pegawai Demi Bangun Mindset Warga RI Soal HAM: Intip 3 Permintaan Dana Triliunan Sang Menteri
Sederet Momen Kocak Vicky Prasetyo di Debat Pilbup Pemalang 2024, Salah Satunya Interupsi Melulu yang Bikin Moderator Sebel!
Heboh! Selebgram Arie Rieyanthie Tuding Suaminya Main Serong Usai Pulang Umroh, Ini 3 Kasus Serupa yang Bikin Geleng Kepala!