USAID selama ini telah menyalurkan miliaran dolar ke berbagai organisasi dan lembaga untuk mendukung proyek di seluruh dunia, mulai dari pendidikan, kesehatan, keamanan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, hingga pengentasan kemiskinan.
Badan ini juga berperan dalam membantu 130 negara, terutama negara-negara miskin dan mereka yang rentan terhadap konflik.
Sementara itu, Trump sebelumnya telah mengungkapkan rencana untuk menutup USAID serta memangkas seluruh stafnya sebagai bagian dari efisiensi anggaran. Presiden dari Partai Republik ini menganggap bahwa USAID hanya menghamburkan dan menyalahgunakan dana negara.
Selain itu, Trump juga dikenal sering mengkritik USAID. Ia bahkan sempat mencap para pekerja USAID sebagai kelompok yang “radikal.”
Keputusan ini masih dalam tahap peninjauan, tetapi jika benar-benar direalisasikan, banyak negara mitra, termasuk Indonesia, harus segera menyiapkan strategi alternatif untuk menggantikan peran USAID.
Artikel Terkait
Mulai 2025, Ijazah Bisa Dicetak Mandiri untuk Sekolah yang Tidak Terakreditasi, Bagaimana Ketentuan Kertasnya?
DQLab Dukung Pentingnya Belajar Data dengan Tools Excel demi Tingkatkan Daya Saing di Era Digital
Telisik Insiden Kecelakaan Maut Bendum Demokrat di Jatim, Tubruk Mobil Pikap hingga Terpental 100 Meter dari Lokasi Kejadian
Kilas Balik Kenangan Khofifah hingga AHY usai Renville Antonio sang Bendum Partai Demokrat Itu Alami Kecelakaan Maut
Buntut Ribut dengan Hotman Paris, Karier Razman Arif Nasution Sebagai Pengacara Terancam
Dampak Masa Depan Pendidikan Indonesia di Tengah Pemangkasan Anggaran Guna Efisiensi
Stafsus ‘Gemuk’ di Era Efisiensi Anggaran, Istana Beralasan Begini
Masih Optimis, Prabowo Klaim MBG Sebagai Salah Satu Program Prioritas akan Membantu Perputaran Uang Hingga Tingkat Desa
Henti Jantung Juga Bisa Mengancam Orang di Usia Muda, Dugaan Penyebab Kematian Aktris Kim Sae-ron di Usia 24 Tahun
Disindir Otto Hasibuan Soal Kisruh yang Membuat Sumpah Advokatnya Dibekukan, Razman Minta Maaf: Saya Menerima dengan Ikhlas