Manadonesia.com - Mat Solar telah berpulang, tetapi perjuangan untuk mendapatkan haknya atas tanah sengketa belum selesai.
Rieke Diah Pitaloka, sahabat sekaligus rekan kerjanya, turut mengambil peran dalam memperjuangkan kepastian hukum terkait tanah seluas 1.300 meter persegi milik almarhum.
Pada Senin 17 Maret 2025, Rieke menghadiri rapat bersama Jasa Marga untuk membahas arus mudik.
Namun, di sela-sela agenda tersebut, ia merasa perlu menyinggung masalah yang sudah lama menggantung—hak tanah Mat Solar.
Sejak Desember 2019, status tanah tersebut dinyatakan bersengketa oleh negara.
Akibatnya, uang ganti rugi yang seharusnya diterima Mat Solar masih tertahan di Pengadilan Negeri Tangerang melalui skema konsinyasi.
"Desember 2019 dinyatakan justru oleh negara bahwa tanah itu bersengketa begitu dan uang yang harusnya dibayarkan ke Bang Juri akhirnya melalui skema konsinyasi namanya, itu disimpan di PN Tangerang sampai sekarang," ungkap Rieke usai menghadiri pemakaman Mat Solar di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa 18 Maret 2025.
Perjuangan ini tidak sia-sia.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, akhirnya memberikan kepastian bahwa sebelum Lebaran tahun ini, masalah tersebut akan diselesaikan.
"Kemarin itu Dirut Jasa Marganya akhirnya bilang bahwa insyaallah sebelum Lebaran akan selesai. Catat ya,” ujar Rieke, Selasa 18 Maret 2025.
“Ini Pak Dirut Jasa Marga, ini Bang Juri sampai meninggal nungguin kepastian, tapi mungkin juga setelah ada kepastian bahwa insyaallah, mudah-mudahan mohon doanya, ini haknya Bang Juri," tegas Rieke.
Bagi Rieke, ini bukan sekadar urusan tanah.
Ia menegaskan bahwa tanah tersebut adalah hasil kerja keras Mat Solar di dunia hiburan selama bertahun-tahun.
"Saya tahu betul bahwa tanah itu dibeli dengan uang hasil kerja Mat Solar syuting bertahun-tahun," katanya.
Tanah yang menjadi sengketa ini bahkan telah digunakan untuk proyek Tol Serpong-Cinere.
Artikel Terkait
Psikolog Mengecam Pernyataan Baim Wong yang Menyebut Paula Verhoeven Manipulatif: Dia Perlu Pendampingan
Pelibatan TNI dalam Penanganan Narkotika, Upaya Strategis atau Ancaman Demokrasi? Ini Kata YLBHI
Peran TNI yang Andil dalam Penanganan Narkotika Disebut Melebihi Kapasitas, Ini Berbagai Tugas yang Seharusnya Dijalankan
Kontroversi Rapat Revisi UU TNI di Hotel Mewah saat Isu Efisiensi Memuncak, Masyarakat Kritik Keras: Pemerintah Seperti Tidak Memiliki Rasa Malu
Bantah Adanya Pemborosan di Tengah Efisiensi karena Rapat Revisi UU TNI di Hotel Fairmont, DPR: Itu Pendapatmu
Sempat Pamer Punya Rumah Produksi, Dirut PFN Ifan Seventeen Kini Diingatkan KPK: Wajib Lapor LHKPN
Jasa Pendamping Diduga Agar Pendaki Tidak Nyasar di Ladang Ganja Semeru, BBTNBTS Sebut untuk Memberdayakan Masyarakat
Tepis Isu RUU TNI Hidupkan Dwifungsi ABRI, Keponakan Prabowo di Kursi DPR Ini Jamin Tak Ada Prajurit Aktif di BUMN
Sidang Isbat Idul Fitri Dilakukan 29 Maret 2025, Kemenag Beberkan Alasan Tak Ada Pantauan Hilal di Bali
Mendag Budi Santoso Bongkar Modus SPBU Nakal di Bogor: Diduga Curangi Takaran BBM Lewat HP